TARAKAN, Fokusborneo.com – Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan, Bambang Hartato, menyoroti pentingnya sinergi antara semua pihak untuk mendukung perkembangan rute penerbangan di Tarakan, termasuk rencana masuknya AirAsia dan pembukaan kembali rute internasional.
Hal tersebut, ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan, Selasa (16/9/25).
”Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua komponen, baik itu legislatif, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah,” ujar Bambang.
Ia menekankan kehadiran maskapai internasional akan sia-sia jika tidak ada dukungan penuh dari semua pihak.
Bambang mengumumkan maskapai AirAsia berencana untuk membuka rute Tarakan-Balikpapan mulai 1 Oktober. Ini merupakan langkah awal yang diharapkan bisa membuka peluang untuk rute lainnya.
”Mudah-mudahan perkembangannya bagus dan akhirnya AirAsia juga bisa melihat potensi rute lain,” katanya.
Ia juga menyebut pembukaan rute baru akan menciptakan persaingan sehat antar maskapai, yang pada akhirnya dapat menstabilkan harga tiket.
Terkait dengan rute internasional, Bambang mengungkapkan pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk mengaktifkan kembali rute Tarakan-Tawau, Malaysia, yang pernah ada.
”Menurut data yang kami terima, pemerintah daerah berharap ada rute Tarakan-Tawau dan Tarakan-Kinabalu,” jelasnya.
Rute Tarakan-Tawau dinilai paling berpotensi untuk diaktifkan kembali. Ia bahkan menyinggung keinginan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) agar penerbangan internasional ini bisa diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun Kaltara.
Bambang juga menjelaskan pembukaan kembali rute internasional membutuhkan koordinasi yang matang antara aspek teknis dan politis.
”Urusan teknis biar kami yang mengurusinya. Sedangkan urusan politik dan kewenangan ada di pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah Kaltara yang diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam negosiasi dengan pihak Malaysia.
Hal ini dikarenakan maskapai Maswing sempat menerbangi rute Tarakan-Tawau, sudah dibeli Kerajaan Sarawak. Sehingga perlu ada pendekatan diplomatis dari Pemerintah Kaltara.(**)
Discussion about this post