TARAKAN, Fokusborneo.com – Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum atau PDAM Tirta Alam Kota Tarakan, Iwan Setiawan, menyambut baik semua rekomendasi yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Kota Tarakan, Selasa (23/9/25).
Ia menganggap perbedaan pendapat sebagai hal positif untuk memajukan perusahaan.
”Saya senang karena perbedaan pendapat itu membuat kita berpikir. Kalau kita selalu sependapat terus, cepat atau lambat bisa jadi bodoh. Bagaimana pun masukan masyarakat, kita harus terus tingkatkan pelayanan,” ujarnya.
Iwan menjelaskan, tarif PDAM Tarakan saat ini sudah disubsidi, sehingga biayanya tergolong murah. Ia juga menyebut adanya program subsidi sambungan gratis yang sudah berjalan.
PDAM merespons keluhan pelanggan terkait pentingnya pembangunan embung air baku.
Iwan menjelaskan kebutuhan embung baru memang sangat mendesak untuk menjamin pasokan air bagi seluruh warga Tarakan.
Dalam RDP yang dihadiri anggota DPRD dan perwakilan warga, Iwan Setiawan memaparkan dengan daya tampung maksimal 500 ribu penduduk, Tarakan membutuhkan setidaknya 10 embung. Saat ini, Tarakan baru memiliki 5 embung.
”Kalau jumlah penduduk sekarang itu yang tercatat 260 ribuan, seharusnya sudah butuh enam (embung),” ujar Iwan.
Ia menekankan kebutuhan ini akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Iwan Setiawan mengungkapkan, pihaknya telah berulang kali didorong Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk segera membebaskan lahan di area Sungai Maya.
Ia berharap proses pembebasan lahan ini bisa dipercepat dengan dukungan dari Pemkot dan DPRD.
Menurutnya, pembangunan embung di Sungai Maya sangat krusial. Bahkan, ia menyebut rencana pembangunan pusat pemerintahan baru di Tarakan akan sangat terpengaruh jika pasokan air tidak terjamin.
“Kalau embung Sungai Maya tidak jadi dibangun, maka pusat pemerintahan baru itu akan berbahaya. Airnya dari mana?” tanyanya.
Iwan Setiawan menegaskan ketergantungan pasokan air saat ini sangat tinggi dan rentan. Pasokan air yang ada hanya 15% per detik, dan jika tidak ada hujan, persediaan tersebut hanya cukup untuk 10 hari ke depan.
Hal ini semakin memperkuat alasan bahwa pembangunan embung baru tidak bisa ditunda lagi.(Mt)














Discussion about this post