BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Ribuan anak, pelajar, guru, dan masyarakat memadati BSCCC Dome Balikpapan, Kamis (2/10/2025), dalam acara literasi yang digelar Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud. Acara ini menjadi wadah strategis untuk menanamkan budaya membaca dan menulis sejak dini sebagai bagian dari upaya membangun generasi literat yang siap menghadapi tantangan global dan menuju Indonesia Emas 2045.
Rahmad Mas’ud menegaskan, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi merupakan jendela untuk mengakses pengetahuan, meningkatkan kreativitas, dan membentuk karakter generasi muda.
“Di Balikpapan, kami terus berupaya agar setiap anak mendapat kesempatan belajar yang layak. Itu kami wujudkan melalui peningkatan fasilitas sekolah, peningkatan kualitas guru, hingga berbagai program literasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendidikan adalah investasi jangka panjang. Semangat belajar tidak boleh berhenti di sekolah, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Mari kita jaga semangat belajar sepanjang hayat, karena pendidikan adalah investasi terbaik menuju Indonesia emas 2045. Setiap anak berhak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi,” tegas Rahmad Mas’ud.
Acara literasi ini menampilkan berbagai rangkaian kegiatan interaktif, mulai dari pameran buku, talkshow literasi, workshop menulis kreatif, lomba mendongeng, pertunjukan drama dan seni tari, hingga permainan edukatif. Lebih dari 5.000 peserta hadir, termasuk guru, orang tua, dan komunitas literasi, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap budaya membaca dan menulis.
Rahmad Mas’ud menekankan kolaborasi antar-pihak sebagai kunci sukses membangun generasi literat. “Literasi tidak hanya tugas pemerintah atau sekolah, tetapi tanggung jawab kita semua. Guru, orang tua, dan masyarakat harus mendukung anak-anak agar gemar membaca, menulis, dan berpikir kritis,” ujarnya.
Selain kegiatan di lokasi utama, Pemerintah Kota Balikpapan juga menyiapkan program literasi digital, mendorong anak-anak untuk memanfaatkan teknologi secara positif. Dengan pendekatan interaktif dan menyenangkan, anak-anak belajar menulis, membaca, dan mempresentasikan ide mereka.
Rahmad Mas’ud menekankan, literasi digital menjadi bagian penting agar generasi muda tetap relevan dan siap menghadapi era globalisasi.
Wali Kota juga mengingatkan literasi membangun karakter, disiplin, dan kemampuan berpikir kritis. “Literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tapi juga membangun imajinasi dan kreativitas anak-anak. Dengan dukungan semua pihak, Balikpapan dapat menjadi kota literasi yang membanggakan, serta melahirkan generasi emas yang siap memimpin bangsa,” tambahnya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi seluruh warga Balikpapan untuk menanamkan kebiasaan membaca dan menulis sejak dini. Dengan membangun budaya literasi yang kuat, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal, baik secara akademik maupun karakter.
“Semua pihak harus memastikan anak-anak kita tumbuh kreatif, cerdas, dan berkarakter. Ini adalah modal utama kita untuk mempersiapkan generasi emas 2045. Pendidikan dan literasi adalah investasi yang paling berharga,” pungkas Rahmad Mas’ud. (oc/ar)
Discussion about this post