BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Di tengah meningkatnya kebutuhan layanan sosial di perkotaan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan terus berinovasi meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Upaya ini diwujudkan melalui sistem kerja yang adaptif, profesional, serta transparan agar setiap warga dapat merasakan manfaat nyata dari program kesejahteraan yang dijalankan pemerintah.
Kepala Dinsos Kota Balikpapan, Edy Gunawan, mengatakan pihaknya menjadikan pelayanan sosial bukan sekadar urusan administratif, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam akses kesejahteraan.
Evaluasi dan pembenahan terus dilakukan secara berkala di semua bidang, mulai dari penyaluran bantuan sosial, pendampingan kelompok rentan, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan Dinsos.
“Kami terus berbenah agar pelayanan semakin cepat, ramah, dan sesuai dengan standar operasional prosedur. Prinsip kami sederhana: setiap warga yang membutuhkan harus dilayani dengan adil dan manusiawi,” ujar Edy, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan, berbagai layanan yang ditangani Dinsos mencakup penyaluran bantuan sosial tunai dan non-tunai untuk masyarakat kurang mampu, penyandang disabilitas, lansia, maupun korban bencana. Selain itu, terdapat pula program rehabilitasi sosial bagi anak terlantar, korban kekerasan, dan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) yang memerlukan pendampingan intensif.
Semua layanan tersebut dikelola secara terintegrasi melalui Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di tiap kelurahan, yang berfungsi sebagai pusat informasi dan rujukan bagi warga.
Dinsos Balikpapan juga memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siap turun langsung ke lapangan untuk menangani kasus-kasus sosial mendesak. Tim ini menjadi ujung tombak dalam memastikan setiap laporan dari masyarakat dapat segera direspons, baik terkait penanganan warga yang memerlukan tempat tinggal sementara, bantuan darurat, maupun situasi sosial yang berpotensi mengganggu ketentraman umum.
Tidak hanya fokus pada aspek perlindungan sosial, Dinsos juga memperkuat program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, pembinaan usaha kecil, serta pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini menjadi sarana bagi warga untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial.
“Kami mendorong agar masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mandiri dan berdaya. Inilah semangat pemberdayaan yang kami bangun bersama,” tambah Edy.
Ia menegaskan, keberhasilan program sosial di Balikpapan tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak swasta yang turut berperan dalam mendukung kegiatan sosial.
Dinsos membuka ruang partisipasi publik melalui forum kemitraan dan komunikasi terbuka agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai kebutuhan lapangan.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama yang terus dijaga. Dinsos memastikan setiap proses, mulai dari pengajuan bantuan hingga realisasi program, dapat dipantau secara terbuka oleh masyarakat. Seluruh informasi kini dapat diakses melalui laman resmi, media sosial, serta sistem informasi daring yang terhubung dengan pemerintah kota.
Edy menuturkan penguatan digitalisasi layanan sosial juga menjadi bagian penting dari transformasi birokrasi yang tengah dijalankan. Dengan pemanfaatan teknologi, masyarakat kini lebih mudah mengajukan bantuan, melacak status permohonan, hingga memperoleh informasi terbaru tanpa harus datang langsung ke kantor dinas.
“Transformasi digital bukan hanya soal efisiensi, tapi juga soal pemerataan akses layanan. Kami pastikan bahwa siapa pun, di mana pun, bisa terlayani dengan cepat dan tepat,” jelasnya.
Ia berharap, seluruh elemen masyarakat dapat terus bersinergi mendukung upaya pemerintah dalam membangun sistem perlindungan sosial yang inklusif. Menurutnya, pelayanan sosial tidak bisa berjalan optimal tanpa partisipasi aktif masyarakat.
“Semua pihak harus terlibat. Pemerintah hadir dengan kebijakan dan pendampingan, sementara warga kami dorong untuk berdaya dan ikut menjaga keberlanjutan program,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Edy Gunawan menegaskan Dinsos Balikpapan akan terus memperkuat peran sebagai garda terdepan dalam pelayanan sosial. Dengan dukungan sumber daya yang kompeten dan sistem kerja yang semakin modern, Dinsos berkomitmen untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.
“Kami berusaha menghadirkan pelayanan yang bukan hanya cepat, tapi juga tulus dan berdampak. Dengan kerja bersama, kita wujudkan Balikpapan yang lebih sejahtera dan berdaya,” tutupnya. (*)
Discussion about this post