BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Balikpapan menjadi bagian dari agenda pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia terhadap implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Dalam kunjungan kerja yang berlangsung Kamis (16/10/2025), jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mendampingi rombongan DPD RI meninjau langsung pelaksanaan program di sejumlah sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Disdikbud Kota Balikpapan, Emmy Mulyani, mengatakan pengawasan tersebut penting untuk memastikan program MBG berjalan sesuai pedoman dan memenuhi standar gizi seimbang. Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen menjaga kualitas pelaksanaan agar manfaatnya benar-benar dirasakan peserta didik.
“Kami memastikan setiap tahapan program berjalan baik, mulai dari pengadaan bahan makanan, proses pengolahan, hingga distribusi ke sekolah. Tujuannya agar anak-anak mendapat asupan bergizi yang layak dan higienis,” ujarnya.
Emmy menuturkan, program MBG di Balikpapan telah menyasar sejumlah sekolah dasar dan menengah pertama. Pemerintah kota bekerja sama dengan penyedia katering yang telah tersertifikasi, sementara pihak sekolah bertugas mengawasi proses penyajian.
“Pengawasan kami lakukan secara rutin, baik terhadap cita rasa, kebersihan, maupun ketepatan waktu distribusi. Program ini sangat baik, tapi keberhasilannya bergantung pada konsistensi semua pihak yang terlibat,” tambahnya.
Kunjungan kerja DPD RI ke Balikpapan dilakukan dalam rangka pengawasan terhadap penerapan kebijakan nasional di bidang kesehatan, khususnya program makan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Dalam kegiatan tersebut, rombongan DPD RI berdialog langsung dengan pihak sekolah, guru, serta penyedia makanan untuk menampung masukan dan kendala pelaksanaan di lapangan.
Salah satu anggota DPD RI yang hadir menyampaikan apresiasi atas keseriusan Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjalankan program MBG. Ia menilai kolaborasi antara pemerintah daerah, sekolah, dan penyedia layanan gizi berjalan cukup baik dan bisa dijadikan contoh bagi daerah lain.
“Pelaksanaannya di Balikpapan cukup tertata. Koordinasi antarpihak terlihat solid dan pengawasan dari Disdikbud juga efektif. Ini model yang layak dipertahankan dan dikembangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Nurhayati, guru di SMP Negeri 5 Balikpapan yang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program, mengungkapkan program MBG membawa dampak positif bagi semangat belajar siswa.
“Sejak ada program ini, anak-anak lebih fokus belajar. Mereka tidak lagi jajan sembarangan di luar karena sudah mendapat makanan sehat di sekolah,” tuturnya.
Emmy Mulyani menambahkan, Disdikbud akan terus memperluas jangkauan program agar semakin banyak sekolah dan peserta didik yang memperoleh manfaatnya, terutama dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah.
“Harapan kami, program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan. Anak-anak adalah masa depan kita. Dengan gizi yang cukup dan pendidikan yang baik, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” pungkasnya.(*)
Discussion about this post