JAKARTA, Fokusborneo.com – Kabupaten Tana Tidung kembali mencatat prestasi membanggakan pada tingkat nasional. Pada Senin, 17 November 2025, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum secara resmi menyerahkan Piagam Penghargaan Indeks Harmoni Indonesia (IHaI) Tahun 2025 dalam acara yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 3, Gedung F Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara No. 7, Jakarta Pusat.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dr. Drs. Bahtiar, M.Si.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tana Tidung serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tana Tidung, yang mewakili daerah dalam penerimaan penghargaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kemendagri memberikan apresiasi kepada empat provinsi yang seluruh kabupaten/kotanya berhasil memenuhi target minimal responden dalam pengukuran IHaI 2025. Provinsi Kalimantan Utara menempati posisi keempat nasional, dengan seluruh empat kabupaten dan satu kota di dalamnya mencapai target pengukuran.
Dari seluruh daerah di Kaltara, Kabupaten Tana Tidung mencatat prestasi tertinggi, menjadi daerah nomor satu yang paling cepat dan lengkap memenuhi target pengukuran Indeks Harmoni Indonesia tahun ini. Capaian tersebut mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan menguatkan keharmonisan sosial di wilayahnya.
Indeks Harmoni Indonesia (IHaI) sendiri merupakan instrumen pengukuran tingkat keharmonisan sosial yang mencakup empat dimensi utama, yakni ekonomi, sosial, budaya, dan keberagamaan. Pengukuran ini bertujuan menjaga stabilitas sosial, memperkuat persatuan dan kesatuan, meningkatkan kohesi sosial, serta memitigasi potensi gangguan harmoni antarwarga.
Tahun 2025 menjadi tahun ketiga pelaksanaan pengukuran IHaI, yang dilaksanakan dalam rentang 3–24 Maret 2025, dengan total 322.770 responden di seluruh Indonesia. Pengukuran tahun ini memiliki nilai strategis karena adanya penyesuaian variabel dan indikator yang telah diselaraskan dengan Asta Cita, visi-misi pemerintahan saat ini. Dengan demikian, hasil IHaI dapat menjadi rujukan penyusunan program dan anggaran berbasis data bagi kepala daerah terpilih untuk lima tahun mendatang.
Di akhir acara, Dr. Bahtiar menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh daerah yang berhasil mencapai target. Ia menegaskan bahwa capaian ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan kondisi sosial masyarakat dan menjadi dasar penting dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.(**)















Discussion about this post