BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus mendorong pengembangan hutan kota sebagai destinasi ekowisata baru yang menarik dan edukatif.
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan ruang hijau, rekreasi alami, dan kegiatan olahraga di luar ruangan, pengembangan jalur tracking serta fasilitas pendukung di berbagai hutan kota kini menjadi salah satu prioritas utama.
Kabid Tata Lingkungan dan Perlindungan SDA DLH Balikpapan, Afrrizal mengatakan potensi ekowisata hutan kota di Balikpapan sangat besar apabila dikembangkan secara terarah.
“Balikpapan memiliki hutan kota yang tersebar di beberapa titik strategis. Banyak yang sudah memiliki jalur tracking dan ruang alami yang bisa dijadikan wisata edukasi lingkungan. Dengan pengelolaan yang tepat, hutan kota bisa menjadi tempat belajar sekaligus rekreasi yang aman dan nyaman,” ujar Afrrizal pada Kamis (27/11/2025).
Menurut Afrrizal, beberapa hutan kota telah dilengkapi fasilitas dasar dan mulai menjadi pilihan masyarakat untuk berolahraga maupun sekadar menikmati suasana alam.
Salah satunya, Hutan Kota Telaga Sari, yang dikenal memiliki jalur alami dengan kanopi pepohonan lebat sehingga menjadi favorit pengunjung untuk tracking, jogging, hingga kegiatan outdoor seperti fotografi alam dan observasi satwa lokal.
“Keaslian jalur di Telaga Sari memberi pengalaman unik, pengunjung benar-benar bisa merasakan berjalan di hutan tanpa banyak intervensi pembangunan,” tambahnya.
Hutan Kota Praja Bakti juga menjadi sorotan karena menawarkan jalur keliling dengan permukaan agregat dan puffing yang nyaman bagi pejalan kaki maupun pelari.
Fasilitas ini membuat kawasan tersebut semakin diminati sebagai ruang rekreasi keluarga, termasuk untuk aktivitas edukasi lingkungan bagi anak-anak dan remaja.
“Selain olahraga, kami mendorong sekolah-sekolah dan komunitas untuk menggunakan jalur ini sebagai media belajar tentang pentingnya ruang hijau dan keanekaragaman hayati,” ujar Afrrizal.
Sementara itu, Hutan Kota RSS Damai 3 mendapatkan dukungan dari PLN untuk pembangunan jogging track. Dari total luas sekitar 1,5 hektare, separuh kawasan kini telah memiliki jalur yang nyaman bagi pejalan kaki.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan minat kunjungan masyarakat dan memberikan ruang lebih luas untuk kegiatan edukasi lingkungan, seperti penanaman pohon, pengamatan flora, dan penyuluhan lingkungan.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting agar pengembangan fasilitas berjalan optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga,” kata Afrrizal.
DLH juga merencanakan pengembangan fasilitas di Hutan Kota Sepinggan Luar, yang dinilai memiliki potensi besar untuk ditata menjadi kawasan edukasi lingkungan dan ruang rekreasi baru.
Pihak DLH tengah menyiapkan konsep yang memadukan jalur tracking, area bermain anak, serta titik observasi tumbuhan dan satwa, sehingga pengunjung tidak hanya mendapatkan pengalaman rekreasi, tetapi juga edukasi.
Afrrizal menegaskan bahwa pengembangan jalur tracking di hutan kota bukan semata soal estetika, tetapi juga sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
“Kami ingin setiap pengunjung memahami bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama. Dengan memadukan keindahan alam dan edukasi, hutan kota bisa menjadi alternatif rekreasi sehat bagi warga maupun wisatawan, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, DLH menekankan perlunya pemeliharaan berkala agar jalur tracking dan fasilitas pendukung tetap aman dan nyaman. Pembersihan jalur, pemangkasan pohon berisiko, serta penambahan papan informasi edukatif menjadi bagian dari kegiatan rutin di setiap hutan kota.
“Pemeliharaan ini penting agar pengunjung merasa aman, nyaman, dan mendapatkan pengalaman edukasi yang maksimal,” jelas Afrrizal.
Dengan pengembangan berkelanjutan, pemeliharaan rutin, serta dukungan berbagai pihak, Balikpapan diharapkan mampu menghadirkan destinasi ekowisata perkotaan yang ramah lingkungan, edukatif, dan unggul di Kalimantan.
“Kami juga menargetkan adanya integrasi jalur tracking hutan kota dengan kegiatan komunitas lokal, sekolah, dan sektor swasta untuk memperluas manfaat edukasi dan rekreasi bagi masyarakat,” tandasnya. (oc)















Discussion about this post