BALIKPAPAN, Fokusborneo.com— Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq menilai pengelolaan sampah Kota Balikpapan sepanjang 2025 menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia dan layak dijadikan rujukan nasional, terutama karena telah menerapkan sistem terintegrasi mulai dari pengurangan hingga pemanfaatan sampah menjadi energi.
Penilaian tersebut disampaikan Hanif saat melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan pada April 2025 untuk meninjau langsung efektivitas pengelolaan sampah sekaligus memastikan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 berjalan sesuai standar di daerah.
Balikpapan selama ini dikenal sebagai kota dengan komitmen kuat dalam manajemen persampahan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Hanif bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan Sudirman Djayaleksana meninjau fasilitas hulu hingga hilir, mulai dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar, Intermediate Treatment Facility (ITF), Material Recovery Facility (MRF), Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), hingga sejumlah Bank Sampah di tingkat kelurahan.
Hanif mengatakan sistem yang dijalankan Balikpapan menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memperkuat pengurangan sampah dari sumber, pemilahan rumah tangga, hingga pengolahan dan pemanfaatannya.
Menurutnya, penerapan teknologi dan perluasan partisipasi masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan kota ini.
“Pengelolaan sampah di Balikpapan sudah tersusun rapi dan menyeluruh. Ini contoh kota besar yang mampu mengintegrasikan pemilahan, pengolahan, sampai pemanfaatan akhir,” ujarnya.
Meski memberikan apresiasi, Hanif mendorong penguatan kapasitas pengelolaan seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan peran Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sudah berada di jalur yang tepat, tinggal diperkuat lagi agar kapasitas, efisiensi, dan daya tampungnya semakin siap menghadapi perkembangan kota,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat dan menegaskan kesiapan daerah untuk terus memperbaiki layanan persampahan.
“Kami mendapat banyak masukan strategis untuk peningkatan pengelolaan sampah. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk bekerja lebih optimal,” katanya, Jumat (28/11/2025).
Ia menyebut Balikpapan akan terus memperluas inovasi, kolaborasi, dan edukasi kepada masyarakat agar seluruh ekosistem persampahan semakin efektif dan berkelanjutan.
“Harapannya, dengan dukungan pusat dan konsistensi daerah, Balikpapan bisa menjadi model nasional dalam pengelolaan sampah kota besar,” tutupnya. (*)















Discussion about this post