BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Kebun Raya Balikpapan kembali mencatatkan perkembangan positif dalam pengelolaan konservasi, edukasi, dan wisata lingkungan.
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari kawasan tersebut terus meningkat dan bahkan telah melampaui target yang ditetapkan tahun sebelumnya.
Lonjakan pengunjung dan perbaikan fasilitas yang dilakukan secara bertahap menjadi faktor utama pencapaian ini.
Kabid Tata Lingkungan dan Perlindungan SDA DLH Balikpapan, Afrrizal, menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan semakin kuatnya minat masyarakat terhadap ruang hijau dan wisata edukasi.
“Alhamdulillah, PAD Kebun Raya tahun ini sudah melampaui target tahun lalu. Ini bukti bahwa masyarakat semakin peduli dan tertarik berkunjung ke kawasan konservasi,” ujarnya, Senin (1/12/25).
Menurut Afrrizal, peningkatan PAD memberikan dampak signifikan bagi pengembangan fungsi kebun raya. Selain menjadi ruang rekreasi alami, tempat ini kini semakin menegaskan perannya sebagai pusat konservasi tanaman, edukasi lingkungan, dan ruang penelitian bagi akademisi.
“Dengan pemasukan yang bertambah, kami bisa memperluas kegiatan edukasi dan memperkuat fasilitas konservasi. Kebun raya bukan hanya tempat rekreasi, tapi ruang pembelajaran bagi semua usia,” tambahnya.
DLH Balikpapan terus melakukan penguatan pada fasilitas pendukung, termasuk jalur edukasi, gazebo, papan informasi, area piknik ramah keluarga, hingga titik-titik pengamatan tumbuhan endemik.
Selain itu, program edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan komunitas pecinta lingkungan rutin digelar, sehingga Kebun Raya tidak hanya sebagai tempat berwisata, tetapi juga menjadi ruang belajar terbuka yang bermanfaat bagi generasi muda.
Afrrizal menambahkan bahwa peningkatan PAD juga membantu kemandirian pengelolaan kebun raya. Dengan pendapatan yang lebih besar, pemerintah bisa mengurangi ketergantungan pada anggaran rutin dan mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk kegiatan konservasi, penelitian, dan peningkatan fasilitas pengunjung.
“Harapan kami, Kebun Raya semakin mandiri dan manfaatnya semakin dirasakan masyarakat. Dengan dukungan pengunjung yang terus tumbuh, kami bisa membuat lebih banyak program yang berdampak positif bagi lingkungan dan edukasi,” tuturnya.
Selain itu, DLH mencatat tren positif dalam perilaku pengunjung. Masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian tanaman. Program edukasi pengelolaan sampah dan konservasi yang digelar secara berkala diyakini turut mendukung pengalaman pengunjung yang lebih nyaman dan edukatif.
Ke depan, DLH berencana menambah fasilitas interaktif, seperti area edukasi digital, jalur tracking tematik, dan laboratorium mini untuk penelitian tumbuhan endemik.
Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung, termasuk wisatawan luar daerah, sekaligus memperkuat posisi Kebun Raya Balikpapan sebagai destinasi edukasi lingkungan yang unggul di Kalimantan.
“Yang terpenting adalah mempertahankan kualitas layanan, fasilitas, dan koleksi tanaman. Jika ini terus dijaga, Kebun Raya bisa menjadi ikon edukasi lingkungan yang berkelanjutan sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan kota,” tutup Afrrizal. (oc)















Discussion about this post