TARAKAN – Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK DIKTI Kementerian Riset dan Tehnologi dan Pendidikan Tinggi, Patdono Suwignjo resmikan Science and Techno Park yang berada di Universitas Negeri Borneo Tarakan, Rabu (25/9/2019).
Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI Patdono Suwignjo, menjelaskan pembangunan Science Techno Park (STP) merupakan strategi pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah, sehingga daerah dimana dibangun STP nanti bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
“Tujuan STP bahwa potensi daerah yang ada dilokasi STP dibangun itu bisa dikembangkan lebih lanjut melalui inovasi yang memanfaatkan potensi daerah tersebut,’’ jelasnya.

Dengan inovasi maka diharapkan muncul pengusaha pemula berbasis tehnologi atau starup company yang ada didaerah yang melakukan penelitian kemudian memproduksi dan memasarkan produknya dengan skala yang lebih besar.



“STP merupakan produk yang sangat mewah di Perguruan Tinggi di Indonesia dan tidak semua Perguruan Tinggi mempunyai itu baik negeri maupun swasta, hanya Perguruan Tinggi kelompok kluster 1 pemerintah memberikan anggaran untuk membangun STP,’’ terangnya.
Beruntung Kalimantan Utara didalamnya ada UBT salah satu Perguruan Tinggi yang mendapatkan anggaran Menristekdikti untuk membangun STP, meski lokasinya berada di UBT sebetulnya STP ini milik dari Kaltara, baik Pemprov, Kabupaten maupun Kota.

Sementara itu Rektor UBT Andri Patton menyampaikan terimakasih kepada Pemerintahan Jokowi, Kemenristekdikti dan Komisi 7 DPR RI Ari Yusnita sebagai wakil Kaltara yang menyampaikan aspirasi dan menyuarakan dipusat untuk membangun STP di Kaltara.
“Di Indonesia hanya ada 22 STP dan Kaltara salah satunya, sangat luar biasa biasanya STP dibangun di Universitas besar tapi Kaltara sebagai Provinsi baru dan UBT yang juga sebagai Universitas Negeri baru diperbatasan mendapatkan prioritas untuk dibangun STP,’’ jelas Rektor UBT Andri Patton. (aii/iik)