TARAKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan untuk pertama kalinya mengukur Inflasi menggunakan tahun dasar baru 2018.
Kepala BPS Tarakan Imam Sudarmaji menjelaskan, bulan Januari 2020 Tarakan mengalami Deflasi sebesar 0,07 %. Di Kaltara yang sudah menghitung Inflasi yakni Tanjung Selor dan Tarakan.
“Bulan Januari mengalami Deflasi 0,07 % untuk Tarakan, dimana untuk kota-kota di Kalimantan yang mengalami Deflasi ada 2, Palangkaraya dan Tarakan,” jelas Imam Sudarmaji, Selasa (4/2/2020).

Penggunaan tahun dasar baru 2018, pengukuran Inflasi lebih riil karena tahun terbaru dan lebih dekat dengan tahun 2020.



“Inflasi diukur dengan pola konsumsi masyarakat Tarakan Tahun 2018, dimana sebelumnya diukur menggunakan tahun dasar 2012,” ujarnya.
Inflasi diukur berdasarkan 300 komoditas dan paling tinggi diantaranya, tarif listrik, beras, bensin, angkutan udara, rokok dan lainya.

“Deflasi Tarakan 2020 bulan Januari dari 11 komoditas, 10 mengalami Inflasi, hanya satu mengalami Deflasi yaitu transportasi, itupun khusus angkutan udara,” bebernya.
Sehingga Tarakan mengalami Deflasi disebabkan oleh angkutan udara, jika seandainya itu dikeluarkan Tarakan Inflasi.
“Desember kemarin kita Inflasi juga dipengaruhi angkutan udara, bobotnya cukup tinggi 3,23 persen,” paparnya.
Angkutan udara akan mempengaruhi Inflasi atau Deflasi di Tarakan setiap tahunya karena ini kebutuhan masyarakat.
“Meski Deflasi perekonomian Tarakan masih stabil karena hanya angkutan udara,” tandas Imam. (aii)