TARAKAN – Aktifitas bongkar muat barang di Pelabuhan Malundung Tarakan masih tetap berjalan meski terdampak Pademi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
General Manager PT Pelindo IV Cabang Tarakan, Enriko Fermi menjelaskan, pandemi Covid-19 dan PSBB berefek pada kegiatan aktifitas di pelabuhan Malundung meski aktifitas penumoang sudah tidak ada.
“Diterapkan PSBB di Tarakan untuk penumpang tidak ada sama sekali. Tetapi untuk barang kita harus jaga, karna kalau kita juga menghalangi bongkar muat barang, apa yang terjadi di kota Tarakan yakni kelangkaan,” jelasnya, Senin (18/5/2020).

Tugas Pelindo adalah tetap menjaga kelancaran tersebut. Namun selama pandemi Covid-19 dan PSBB terjadi penurunan logistik.



“Khususnya peti kemas yang mengangkut barang-barang pokok dan supporting itu penurunannya bisa sampai 9 persen. Normal setiap bulan mencapai 4.000 kontainer sekarang turun sampai 3.500 bahkan April sampai 3.200 bos,” bebernya.
Dengan penurunan sekitar 9 persen artinya sekitar 800 kontainer tidak datang ke Tarakan selama pandemi Covid-19 dan PSBB.

Hal tersebut disebabkan rata-rata barang dari Surabaya, sementara di sana juga berlaku PSBB, pabrik-pabrik banyak yang tidak maksimal distribusinya sehingga Tarakan sebagai salah satu konsumennya mengalami dampak.
“Tapi Insya Allah sembilan bahan pokok itu, pemerintah akan usahakan dan pasti siapkan. Kita hanya mensupport pemerintah bagaimana caranya distribusi nya berjalan lancar khsususnya disektor pelabuhan,” terangnya.
Kapal yang masuk ke Tarakan bisa sampai 8 kapal perbulan khusus dalam negeri dengan membawa 3.000 box kontainer.
“Mayoritas logistik (yang dibawa) karna itu yg kebutuhan sekarang apalagi sudah mendekati lebaran jadi banyak memang logistik yang di supplay,” pungkasnya. (nen/iik)