TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malinau dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan uji mutu kopi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan uji cita rasa kopi secara virtual.
Pelatihan yang dibuka tanggal 24 November 2020 ini, ditujukan kepada Kelompok Tani Punan Gong Solok, Setulang, Ledung kopi, Sapuk Kopi, Tebenggaris Jaya, Betung Indah Kabupaten Malinau dan Krayan serta pelaku usaha kopi di sisi hilir yaitu Equato, Kopi Asmara Malinau dan Lagaligo Coffee Tarakan.
Selain itu, turut mengikuti pelatihan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kabupaten Malinau yang bertugas mendampingi para kelompok tani tersebut di masing–masing lokasi.

Adapun materi yang disampaikan meliputi pelatihan uji mutu kopi sesuai SNI di hari pertama, dan pelatihan uji cita rasa kopi di hari kedua. Narasumber yang dihadirkan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia yang berkantor di Jember – Jawa Timur.



Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, DR. Afri ST. Padan, S.P., M.SI dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya pelatihan ini. kegiatan ini, bisa membuat para pengusaha kedai – kedai kopi untuk lebih bersemangat dengan meningkatkan promosi kopi serta sistem pemasaran kopi lokal Malinau yang lebih baik.
“Apresiasi kami sampaikan kepada Kepala KPwBI Provinsi Kaltara beserta jajarannya atas kerjasamanya dan berharap agar kedepan kegiatan ini mampu menggairahkan para petani kopi, khususnya dalam rangka pengembangan produk kopi lokal Malinau,” katanya.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Ini tercermin dari stabilitas atau harga barang dan jasa serta stabilitas nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing.
Untuk menjaga nilai tukar tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki Current Account Deficit (CAD) dengan menggalakkan ekspor. Karena itu, KPwBI Provinsi Kaltara terus menggiatkan pengembangan UMKM berorientasi ekspor salah satu komoditas unggulannya adalah Kopi.
Dalam pengembangan UMKM kopi berorientasi ekspor, Bank Indonesia melakukan 4 (empat) tahapan, yaitu Tahap I (optimalisasi produksi dan pasca panen), Tahap II (kelembagaan dan sertifikasi), Tahap III (ekspor bersama) dan Tahap IV (ekspor mandiri).
“Semakin banyak kita ekspor maka semakin kuat rupiah kita, sebaliknya semakin banyak kita impor maka semakin tertekan rupiah kita†ujar Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal,
Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), Bank Indonesia akan memberikan bantuan sarana prasarana pengembangan kopi, antara lain berupa Roaster 10 kg, Alat pengemas P20, Alat untuk mengukur kadar air, Huller 10 kg, dan mesin Pembubuk kopi 15 kg masing – masing 1 unit, serta pohon Penaung kopi cangkokan Lamtoro L2 sejumlah 1.500 batang.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada Asosiasi Petani Kopi Indonesia Kabupaten Malinau (APEKIMAL), yang diperuntukkan ke Kelompok Petani Kopi Punan Gong Solok. Pemberian bantuan melalui PSBI dimaksud merupakan sarana untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kopi Kabupaten Malinau.
“Dengan rangkaian kegiatan pengembangan kopi yang kami inisiasi bersama pemerintah daerah ini, kami berharap produktivitas kopi disektor hulu semakin meningkat yang diikuti juga peningkatan kualitas. Disisi hilirnya juga demikian, kualitas kopi harus meningkat, sehingga dapat melakukan ekspor ke depannya,†tutup Yufrizal.(**/mt)