Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 29 Nov 2021 16:14 WITA ·

Kepala BI Kaltara Sebut Tanah Tarakan Hasilkan Bawang Merah Tidak Kalah Dari Jawa


					Bawang Merah Siap Panen di Lahan Pertanian Milik Kelompok Tani di Kelurahan Juata Permai Tarakan. Foto: fokusborneo.com Perbesar

Bawang Merah Siap Panen di Lahan Pertanian Milik Kelompok Tani di Kelurahan Juata Permai Tarakan. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Panen perdana program pengembangan bawang merah di lahan pertanian Kelurahan Juata Permai menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Tedy Arief Budiman usai mengikuti panen perdana bawang merah bersama Walikota Tarakan dan Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri, Minggu (28/11/2021).

width"300"

“Alhamdulillah dari dua kali panen bawang merah tanggal 17 dan 24 November 2021 kemarin menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan,” ujarnya di lokasi.

width"300"

Tedy mengungkapkan, hasil panen pada tanggal 17 November menghasilkan 9,6 ton per hektar, kemudian tanggal 24 November menghasilkan 5,7 ton per hektar atau rata-rata 8,15 ton per hektar.

“Angka ini diatas produksi bawang merah di Kaltara, memang masih dibawah sedikit rata-rata nasional tapi ada pengaruh periode tanam,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia mengakui periode tanam bawang merah di Tarakan dilakukan ketika musim hujan tinggi dan ini baru perdana dilakukan sehingga pengalaman masih belum cukup.

width"400"

“Kebayangkan kan kalau petani sudah terbiasa serta periode tanam yang sangat mendukung mungkin tidak menutup kemungkinan hasilnya jauh di atas rata-rata nasional,” katanya.

Tedy berharap, dengan hasil ini petani di Tarakan bisa terbuka dan ternyata tanah di Tarakan itu mampu menghasilkan bawang merah tidak kalah dengan di tanah Jawa.

“Mungkin bisa ini (bawang merah) dijadikan petani untuk dibudidayakan dengan harapan hasil menggembirakan dari sisi ekonominya,” sambungnya.

Selain itu dengan membudidayakan sendiri bawang merah, maka Tarakan tidak lagi tergantung dengan pasokan dari luar Kaltara seperti Jawa dan Sulawesi.

“Apalagi Pandemi dan PPKM pengiriman sedikit terganggu sehingga harga melonjak. Kalau misal pelan-pelan menaman sendiri secara bertahap pengiriman impor dari Provinsi lain berkurang dan kemungkinan kita bisa swasembada bisa ekspor ke Kabupaten Lain,” katanya.

Tedy menegaskan, BI Kaltara memiliki kewajiban untuk meningkatkan petani daerah, dan harapnya nanti ini bisa berkelanjutan kemudian dibuatkan SOP bagaimana menanam bawang merah di Tarakan. (wic/Iik)

 

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 303 kali

blank badge-check

Redaksi

blank blank blank blank
Baca Lainnya

Selama Ramadhan Hingga Lebaran, Stok BBM di SPBU Dipastikan Terpenuhi

29 Maret 2024 - 12:36 WITA

blank

Tarif Listrik April-Juni 2024 Tetap, Pemerintah Perhatikan Daya Beli Masyarakat dan Dukung PLN Jaga Mutu Pelayanan

29 Maret 2024 - 11:55 WITA

blank

PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG di Nusa Tenggara

29 Maret 2024 - 08:19 WITA

blank

Disperindagkop Tana Tidung Bersama Bulog Manfaatkan Rumah Pangan Kita untuk Operasi Pasar Murah

29 Maret 2024 - 07:46 WITA

blank

Ada Upaya Penipuan Mengatasnamakan Rekrutmen Bersama BUMN, PLN Imbau Waspadai Pungli dan Cermati Informasi

28 Maret 2024 - 21:07 WITA

blank

Minggu 3 Puasa, Ini Daftar Harga Beras di Distributor

28 Maret 2024 - 12:04 WITA

blank
Trending di Ekonomi