Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Kepala BI Kaltara Sebut Tanah Tarakan Hasilkan Bawang Merah Tidak Kalah Dari Jawa


					Bawang Merah Siap Panen di Lahan Pertanian Milik Kelompok Tani di Kelurahan Juata Permai Tarakan. Foto: fokusborneo.com Perbesar

Bawang Merah Siap Panen di Lahan Pertanian Milik Kelompok Tani di Kelurahan Juata Permai Tarakan. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Panen perdana program pengembangan bawang merah di lahan pertanian Kelurahan Juata Permai menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Tedy Arief Budiman usai mengikuti panen perdana bawang merah bersama Walikota Tarakan dan Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri, Minggu (28/11/2021).

width"300"

“Alhamdulillah dari dua kali panen bawang merah tanggal 17 dan 24 November 2021 kemarin menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan,” ujarnya di lokasi.

Tedy mengungkapkan, hasil panen pada tanggal 17 November menghasilkan 9,6 ton per hektar, kemudian tanggal 24 November menghasilkan 5,7 ton per hektar atau rata-rata 8,15 ton per hektar.

“Angka ini diatas produksi bawang merah di Kaltara, memang masih dibawah sedikit rata-rata nasional tapi ada pengaruh periode tanam,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia mengakui periode tanam bawang merah di Tarakan dilakukan ketika musim hujan tinggi dan ini baru perdana dilakukan sehingga pengalaman masih belum cukup.

“Kebayangkan kan kalau petani sudah terbiasa serta periode tanam yang sangat mendukung mungkin tidak menutup kemungkinan hasilnya jauh di atas rata-rata nasional,” katanya.

Tedy berharap, dengan hasil ini petani di Tarakan bisa terbuka dan ternyata tanah di Tarakan itu mampu menghasilkan bawang merah tidak kalah dengan di tanah Jawa.

“Mungkin bisa ini (bawang merah) dijadikan petani untuk dibudidayakan dengan harapan hasil menggembirakan dari sisi ekonominya,” sambungnya.

Selain itu dengan membudidayakan sendiri bawang merah, maka Tarakan tidak lagi tergantung dengan pasokan dari luar Kaltara seperti Jawa dan Sulawesi.

“Apalagi Pandemi dan PPKM pengiriman sedikit terganggu sehingga harga melonjak. Kalau misal pelan-pelan menaman sendiri secara bertahap pengiriman impor dari Provinsi lain berkurang dan kemungkinan kita bisa swasembada bisa ekspor ke Kabupaten Lain,” katanya.

Tedy menegaskan, BI Kaltara memiliki kewajiban untuk meningkatkan petani daerah, dan harapnya nanti ini bisa berkelanjutan kemudian dibuatkan SOP bagaimana menanam bawang merah di Tarakan. (wic/Iik)

 

Artikel ini telah dibaca 321 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Bulog Tarakan Segera Salurkan Bantuan Pangan untuk 7.398 Penerima

19 Juli 2025 - 07:35

Seleksi TNI di Kalimantan, 122 Putra Daerah Lolos Jadi Prajurit

18 Juli 2025 - 22:23

Bulog Tarakan Jamin Tak Ada Beras Oplosan Beredar, Harga SPHP Dipatok Rp13.000/Kg

18 Juli 2025 - 14:51

Dalami Praktik Pemerintahan Terbuka: Panitia Kerja Open Government Partnership Badan Kerja Sama Antar-Parlemen DPR RI Otorita IKN Berkunjung ke Otorita Ibu Kota Nusantara

17 Juli 2025 - 21:35

Inflasi Kaltara Tetap Terjaga di Juni 2025

17 Juli 2025 - 18:34

Pertamina EP Bunyu Field dan PHE Nunukan Company Dukung Pencegahan Stunting Melalui Program CSR “Ketinting” dan “Buset”

16 Juli 2025 - 19:27

Trending di Daerah