TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha menggelar workshop tata cara ekspor impor untuk pelaku usaha UMKM di wilayah Kota Tarakan, Kamis (16/12/2021).
Workshop tata cara ekspor impor yang dilaksanakan di ruang Imbaya Pemkot Tarakan dibuka secara resmi oleh Suparlan selaku Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Tarakan. Kegiatan diikuti puluhan pelaku usaha dan pelaku UMKM di Kota Tarakan.
Suparlan menegaskan, sejak tahun 60an hingga sekarang aktifitas perdagangan antara Indonesia dan Luar Negeri khususnya Malaysia masih terus berlangsung dan masih ada yang ilegal.
“Maka dalam kesempatan ini perlu dicermati bahwa bagimana kita sekarang melegalkan kegiatan perdagangan tersebut,” terangnya.
Dengan kegiatan perdagangan ekspor impor secara legal tentu banyak membawa dampak positif kepada negara, daerah hingga pelaku usaha.
“Kita ketahui bersama bahwa akan ada IKN (Ibu Kota Negara) baru di Kalimantan dan ini menjadi tantangan bagi kita dan peluang bisnis bagi kita yang berada di perbatasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Tarakan Aneka Usaha, Mappa Panglima Banding menjelaskan, workshop ini merupakan kegiatan rutin di Perumda dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Biasanya untuk internal Perumda, tapi untuk sesi ini kita share untuk teman-teman yang lain, pelaku usaha UMKM, dan mungkin juga pengusaha yang sudah siap ekspor produk, tetapi belum mengetahui tentang tata cara ekspor maupun impor,” jelasnya.
Melalui workshop ini, diharapkan pelaku usaha UMKM dapat mengetahui dan memahami secara teknis mekanisme ekspor impor.
Lebih lanjut, Mappa mengatakan dampak dari kegiatan ekspor impor ini Tarakan bisa mencatatkan aktifitas perdagangan luar negeri.
“Selama ini kan tidak tercatat, kita punya kepentingan disitu, dan pengusaha punya kepentingan dengan produk yang mereka ekspor dan impor,” tuturnya.
Perumda Aneka Usaha berdasarkan Perda diamanatkan untuk menjalankan bisnis agen barang impor, dan saat ini sudah dilakukan yaitu melegalkan produk impor yang selama ini banyak beredar di Tarakan.
Dalam aktifitas impor dan ekspor Perumda bekerjasama dengan mitra yakni pelaku usaha.
Mappa menambahkan, saat ini Perumda Tarakan Aneka Usaha memiliki gudang berikat di kawasan SIKIM (Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah).
“Keberadaan gudang berikat untuk memfasilitasi pengusaha di Tarakan, bahkan luar Tarakan untuk memotong biaya ekspor impor yang sangat signifikan sehingga produk jauh lebih bersaing,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Pemkot Tarakan, Catur Hendratmo mengatakan workshop ekspor impor ini sangat penting dan strategis khususnya untuk pelaku UMKM.
“Pelaku UMKM tidak hanya berbicara produksi tetapi juga pemasaran dalam kontek lokal sampai melaksanakan ekspor impor,” ujarnya.
Dengan menghadirkan Nara sumber dari bea cukai Tarakan, pelaku usaha diharapkan mendapatkan informasi dari pihak yang mengetahui langsung sistem kepabeanan dan cukai pelaksanaan ekspor impor. (wic/Iik)
