TARAKAN – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara) masih terus akan berlanjut. Tahun 2022, diperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen.
Perkiraan tersebut, disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara Tedy Arief Budiman saat rapat kerja dengan Komisi II DPRD Provinsi Kaltara di Hotel Tarakan Plaza, Rabu (16/2/22).
Dalam paparannya Tedy menjelaskan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara selama 2021, diangka 7,08 persen. Dibandingkan Provinsi lain di Kalimantan, Kaltara ada diposisi kedua setelah Kalimantan Tengah yang mencapai 7,61 persen.
“Dibandingkan saudara kita di Kaltim memang agak tertekan ya karena di Kaltim pertumbuhannya hanya 2,91 persen,” jelas Tedy.
Tedy menerangkan indikator ekonomi makro yang bisa dijadikan referensi, pertama dilihat dari tingkat kemiskinan, kemudian gini rasio serta pengangguran terbuka dan indek pembangunan manusia.
“Alhamdulilah di tahun 2021 kemarin dari perhitungan BPS semuanya menunjukan angka yang membaik,” beber Tedy.
Tedy menambahkan sebagai contoh untuk angka kemiskinan dibandingkan tahun 2020 mengalami penurunan dari semula 7,41 menjadi 6,85 persen. Gini rasio juga semakin baik dari 0,3 di tahun 2020 menjadi 0,29 di tahun 2021 serta tingkat pengangguran di tahun 2021 tercatat 4,58 persen sementara di 2020 tercatat 4,95 persen artinya ada penurunan.
“Yang kita agak disoroti adalah indek pembangunan manusia. Memang di tahun 2020 agak turun dibanding 2019 semula 71 persen menjadi 70,63 persen namun di tahun 2021 kembali membaik menjadi 71,19 persen,” ungkap Tedy.
Tedy membeberkan untuk fiskal belanja yang dilakukan di tahun 2021 relatif sudah bagus dibanding tahun 2019. Di tahun 2021 ini mencatat angka 87,80 persen.
“Dibandingkan dengan passing grade 90 persen artinya angka 87,80 persen ini masih dapat ditingkatkan di tahun yang akan datang. Kendalanya tentunya tidak terlepas dari pergesaran anggaran, termasuk pembatasan atau sosial distancing,” papar Tedy.
Tedy berharap di tahun 2022 ini pertumbuhan ekonomi di Kaltara tetap berlanjut sebagai mana pertumbuhan ekonomi nasional. Diperkirakan pertumbuhannya dikisaran 4,7 sampai 5,5 persen.
“Itu dari hasil assessment perhitungan kami. Tetapi dalam perkembangannya tentunya sinergi dan kolaborasi pemerintah, anggota dewan dan pelaku usaha sangat menentukan termasuk percepatan vaksinasi yang tentunya menjadi pencegahan terhadap Covid-19 ini,” tutup Tedy.(Mt)