TARAKAN – Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Kalimantan Utara sukses melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Forum Bisnis Daerah, di salah satu Hotel Jalan Yos Sudarso Tarakan, Jumat (7/10/2022) malam.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari Jumat dan Sabtu dibuka secara resmi Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang yang diwakili oleh Sekda Provinsi Kaltara Suriansyah.
Ketua Umum (Ketum) BPD HIPMI Kaltara, Ahmad Syamsir Arief menjelaskan bahwa dalam kegiatan ini ada beberapa poin yang dibahas salah satunya HIPMI memberikan motivasi menularkan jiwa kewirausahaan kepada generasi muda.
“Jadi program utama kita itu penciptaan entrepreneur, pengusaha – pengusaha muda yang baru, salah satunya adalah HIPMI go to school dan HIPMI go to campus kita memberikan motivasi kepada mahasiswa setelah lulus mereka jangan hanya bertumpu pada pekerjaan yang disiapkan oleh pemerintah seperti PNS, TNI/Polri, tapi bagaimana mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan minimal buat diri sendiri, syukur syukur bisa menarik orang lain,” jelas Ketum BPD Kaltara.
Lebih lanjut, Arief mengatakan bahwa pengusaha Indonesia saat ini hanya 3,7 persen, seharusnya jika negara maju harus 12 – 14 persen jumlah pengusahanya dibanding jumlah penduduk.
Kemudian program selanjutnya adalah, HIPMI membantu menaikan kelas UMKM, dan khusus UMKM ini permasalahanya sejak dulu yaitu permodalan, pengemasan, dan pemasaran.
“Di sinilah kita membantu. Permodalan kami membantu UMKM untuk mendapatkan akses modal, kita bekerjasama dengan salah satu perbankan. UMKM kita assessment lalu kita ajukan ke bank langsung cair hari itu . Alhamdulillah sudah ada kurang lebih 41 UMKM yang kita bantu memang nilainya hanya mencapai 10 juta tapi bagi UMKM cukup membantu,” katanya.
Program selanjutnya yaitu pengemasan produk dengan baik melalui HIPMI Corner, lalu membantu memasarkan, “Kami dalam periode satu tahun ini membawa kurang 14 – 200 jenis unggulan UMKM Kaltara keluar daerah, ke Qatar, Singapura, dan Jakarta tanpa kita bebani biaya dari pelaku UMKM. Kami juga memberikan akses kepada yang tertarik untuk menindaklanjuti kita membawa UMKM mengikuti expo kita biayai semua UMKM ke Jakarta,” terangnya.
Di sisi lain, Kaltara saat ini dianugerahi satu program startegis nasional, ini lompatan ekonomi luar biasa karena investasinya mencapai kurang lebih 1.800 trilliun di KIPI, dan ini menjadi tantangan HIPMI meningkatkan SDM, tentu pemerintah harus hadir secara konkrit memberikan ruang kepada pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI ikut berkontribusi di KIPI.
“Pemerintah harus hadir khususnya Pemprov, kalau kita ngak ketemu (pengusaha) kami tidak kenal, apa perlunya investor kita akan siapkan tentu sesuai dengan standar yang mereka butuhkan, bukan semerta merta kita orang lokal harus diterima tidak, kita harus profesional,” tegasnya.
Ia menegaskan, di Kaltara ini pengusaha muda cukup lengkap dari skala kecil hingga skala besar mulai dari kontruksi, pertambangan, transportasi, jasa, perdagangan dan lainya.
Sementara itu, Badan Kehormatan HIPMI Kaltara Anggawira menyampaikan sangat mengapresiasi HIPMI Kaltara sebagai BPD termuda dilihat dari kualitas acara dan personilnya cukup luar biasa.
“Mudahan melalui kolaborasi ini pertumbuhan HIPMI Kaltara menjadi sangat baik dan impactnya mampu menumbuhkan pengusaha muda yang lebih luas di Kaltara,” ungkapnya Anggawira.
Sebagai orang yang membentuk HIPMI Kaltara, Anggawira melihat potensi di Kaltara cukup banyak untuk pengusaha muda, ada beberapa kawasan industri yang on the track, kalau Kaltara juga terkenal akan sumber daya energi berbabis energi baru terbarukan dan ini menjadi salah satu faktor untuk menarik investasi masuk ke Kaltara.
“Dan saya rasa ini langkah pemerintah pusat menaruh perhatian penting di Kaltara. Mudahan dengan kolaborasi seperti yang kita lakukan hari ini makin akselerasi perkembangan tersebut,” ucapnya.
Tidak hanya investasi dari luar, tentu pengusaha muda Kaltara juga harus ikut andil dalam program tersebut, dari data pengusaha muda di Kaltara saat ini tidak hanya berbabis PMA tapi juga investasi PMDN sudah cukup baik.
“Mudahan komitmen dari Pemda untuk pengusaha lokal bisa terus kita kawal, kita berharap ada kolaborasi bisa dituangkan dalam MoU atau PKS (perjanjian kerjasama) antara pelaku usaha besar dengan HIPMI,” harap Caketum BPP HIPMI tersebut. (wic/Iik)
Discussion about this post