JAKARTA – Pemerintah resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Keputusan tersebut diambil, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan rapat tiga menteri yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Alhamdulillah. Per hari ini Pertamina melakukan penyesuaian harga jual BBM nonsubsidi. Berlaku mulai jam 14.00 WIB nanti,” kata Menteri BUMN Erick Thohir kepada media, Selasa (3/1/23).
Pertamax (RON 92) disesuaikan menjadi Rp12.800 per-liter atau turun Rp1.100 dari sebelumnya Rp13.900.
Kemudian, Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.180 per-liter, atau turun Rp1.020.
Dexlite (CN 51), harganya menjadi Rp16.150 per-liter atau turun dari sebelumnya Rp18.300 per-liter.
Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp16.750 per-liter dari sebelumnya Rp18.800 per-liter.
“BBM non-subsidi memang mengikuti harga pasar di dunia. Sementara, kami berkomitmen tetap memberikan subsidi bagi masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP),” ujar Erick.
Untuk harga jenis BBM khusus penugasan seperti Pertalite harganya tetap di Rp10.000/liter, dari harga keekonomian Rp11.050/liter.
Dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi harganya tetap di Rp6.800/liter, dari harga keekonomian Rp13.300/liter.
“Tidak pernah mudah menjaga stabilitas ekonomi negara sambil terus berusaha meringankan beban masyarakat. Tapi tantangan,” tutup Erick.(Mt)