Menu

Mode Gelap

Ekonomi

Gandeng Kementerian Investasi Beri Pembekalan UMKM, Deddy Sitorus Ingatkan Pemda Pentingnya Roadmap


					Anggota DPR RI Deddy Sitorus didampingi Walikota Tarakan dr. Khairul membuka pembekalan untuk UMKM. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Anggota DPR RI Deddy Sitorus didampingi Walikota Tarakan dr. Khairul membuka pembekalan untuk UMKM. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Gandeng Kementerian Investasi/Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Anggota DPR RI Deddy Sitorus kembali memberikan pembekalan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dalam pembekalan ini, Deddy Sitorus juga mengingatkan pemerintah pentingnya peta jalan (Roadmap) menghadapi Kawasan Induatri Hijau (KIH) di Tanah Kuning, Bulungan.

Hal itu, disampaikan saat membuka diseminasi publik peta jalan (Roadmap) hilirisasi investasi strategis yang digelar Kementerian Investasi/BKPM di Swissbel Hotel Kota Tarakan, Sabtu (1/7/23).

Deddy Sitorus menjelaskan proses pembangunan the biggest Green Industrial Park atau Kawasan Industri Hijau terbesar di dunia di Tanah Kuning, Bulungan, Kalimantan  Utara (Kaltara), bakal membuka lapangan pekerjaan yang luar biasa bagi penduduk. Estimasinya, membutuhkan sekitar 100 ribu pekerja.

“100 ribu itu minimal, kalau mereka berkeluarga itu sudah 200 ribu orang, Kalau punya 6 ya sudah lebih dari itu hampir tak terhitung. Belum lagi dampak ikutannya yang akan banyak, kegiatan ekonomi pendukung yang hadir untuk menunjang kawasan industri yang begitu besar artinya apa bagi orang yang berpikir sederhana setidaknya itu adalah lapangan pekerjaan,” kata Deddy

Mendukung KIH, disarakan Deddy Pemerintah Daerah (Pemda) baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota di Kaltara, perlu membuat kebijakan untuk mulai menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan. Salah satunya menyiapkan roadmap dengan mengindentifikasi peluang dan potensi yang nanti dibutuhkan di KIH.

“Bagaimana menyiapkan sistem pendidikan kita, sistem pelatihan kita, supaya nanti link and match dengan kebutuhan industri yang akan datang. Ini lah kesempatan untuk mengidentifikasi peluang-peluang usaha yang akan tercipta dengan hadirnya industri di kawasan Tanah Kuning,” ujarnya.

Keberadaan KIH, kata Deddy menjadi satu-satunya peluang bagi masyarakat Kaltara untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan ekonomi. Apabila gagal memanfaatkan masyarakat Kaltara hanya akan jadi penonton.

“Kawasan Industri Hijau itu perlu waktu mungkin 5,6,8 tahun, artinya kita punya waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan diri untuk anak-anak kita bisa bekerja disana. Makanya dari sekarang pendidikan, keterampilan anak-anak kita, kemampuan mereka perlu berkembang itu harus disiapkan. Jangan nanti setelah beroperasi Kawasan Industri, anak-anak kita tidak bisa masuk karena tidak menggunakan waktu untuk bersiap-siap. Alangkah kecelakaannya nanti kalau anak-anak kita hanya jadi office boy,” bebernya.

Ditambahkan Deddy, KIH ini juga menjadi peluang yang luar biasa bagi pengusaha dan UMKM. Apalagi bakal datang ratusan ribu pekerja di Kaltara.

“Bagi pengusaha, bagi UMKM ini adalah peluang yang luar biasa. Bayangkan 300 ribu orang akan datang ke Kaltara, artinya apa ada banyak kesempatan peluang-peluang ekonomi, investasi. Coba bayangkan berapa ton telur ayam yang dibutuhkan orang dalam satu hari ? Berapa ton cabe, bawang sayur buah yang akan dibutuhkan oleh orang sebanyak itu, makanan olahan, tempat kos, warung restoran, hotel dan sebagainya itu peluang luar biasa,” jelasnya.

Peluang dan potensi itu, diterangkan Deddy perlu ditangkap UMKM. Melalui pemberdayaan, diharapkan UMKM bisa menangkap peluang terhadap keberadaan KIH dengan meningkatkan sistem pemasarannya.

“Di era digital saat ini yang namanya marketplace itu adalah pasar global yang terbuka, sehingga kita semua bisa memanfaatkan atau memasarkan barang-barang yang kita punya. Tinggal memang yang perlu adalah bagaimana produk kita itu, jasa yang kita tawarkan memang sesuatu sehingga menciptakan market nya sendiri ya,” ucapnya.

Pada saat terjadi krisis ekonimi di Indonesia tahun 1997-1998, hanya UMKM yang masih tetap bertahan. Sampai Oktober 2022 tercatat, ada  65,406 UMKM di Indonesia.

“Pendapatan domestik bruto 97 persen, lapangan pekerjaan yang diciptakan di negara ini itu oleh UMKM disitu berkonsentrasi dan bukti melakukan pemberdayaan. Kenapa karena demografinya  60 persen nanti penduduk kita itu adalah anak-anak muda, kalau tidak dikelola maka kita akan seperti negara lain yang stagnan makanya  itu lah kebijakan hilirisasi ini hadir sebagai upaya memastikan kita tidak menjadi negara berkembang terus-menerus, tapi menjadi negara maju sesuai visi Indonesia emas tahun 2045,” tutupnya.

Sementara itu, Walikota Tarakan dr. Khairul mengapresiasi Anggota DPR RI Deddy Sitorus yang telah berkontribusi untuk Kota Tarakan dan Kaltara terutama pengembangan UMKM.

Pembekalan diberikan ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan pelaku UMKM terutama dalam penggunaan teknologi. Jaman sekarang ini pola produksi, pemasaran produk sudah berubah, makanya pelaku UMKM harus melek teknologi.

“Makanya UMKM tidak boleh habis akal dalam mengembangkan produknya. Kalau tidak mengikuti teknologi, akan di gilas dan pola sudah berubah. Bukan berarti Mall sepi karena ekonomi tidak jalan, tapi polanya sudah berubah baik cara produksi, pemasaran, makanya perlu berjualan di marketplace,” kata dr. Khairul.

Walikota berharap pelaku UMKM tidak lagi mengirimkan barang mentah, tetapi bisa dirubah menjadi barang jadi supaya memiliki nilai tambah.

“Mau tidak mau suka tidak kita harus menguasai teknologi jika ingin berkembang. Data awal saya menjabat, hanya  7000 UMKM dan sampai Oktober tahun 2022, UMKM sudah menyentuh angka 28 ribu perkembangan cukup pesat, ini perlu terus didorong,” pesannya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 116 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Di Depan Mendagri, Deddy Sitorus Menangis Bicara Kondisi Krayan

8 Juli 2025 - 22:22

Jalin Sinergitas Lembaga, BawasluTarakan Turut Hadir dalam Koordinasi Bawaslu Kaltara dengan Binda Kaltara

8 Juli 2025 - 17:58

Pemprov Kaltara Tindaklanjuti Tawaran Investor Myko Global

8 Juli 2025 - 08:15

Terapkan Inovasi dan Teknologi Tepat Guna, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Berhasil Lampaui Target Produksi Migas

8 Juli 2025 - 08:04

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan

8 Juli 2025 - 07:49

Pop ke IKN Tidak Dipungut Biaya Apapun Setiap Hari, Stop Pungutan Liar Masuk ke IKN

6 Juli 2025 - 21:19

Trending di Daerah