TARAKAN – Peduli kemanusiaan untuk saudara – saudara di Palestina yang sedang dilanda perang, pembatik asal Tana Tidung Ardiansyah sedang membuat motif batik khas Palestina.
Motif batik ini rencananya akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan atau di donasikan untuk warga Palestina.
“Saat ini sedang proses dibuat motik batik khusus tema Palestina, nanti akan dilelang dan hasilnya akan di donasikan ke Palestina,” ujarnya.

Warga Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung ini memang memiliki hobi melukis dan menggambar, dan saat ini sedang bergelut di industri batik.



Dengan bakat melukis, Ardiansyah saat ini fokus membatik sudah sudah memiliki produk sendiri dan usaha dengan nama Batik Penculod.

Saat ditemui Fokusborneo.com di kediamannya, Ardiansyah bercerita inspirasi dari karya karya batiknya berasal dari lingkungan alam sekitar.
“Dulu memang sekedar hobi, sekarang fokus ke batik,” ujarnya, Rabu (15/11/2023).
Menurutnya, Tana Tidung mempunyai sumber daya alam yang melimpah begitu halnya dengan batik yang dibuatnya semua terinspirasi dari alam Tana Tidung yang sangat kaya dan salah satu karya batiknya adalah motif Buah Pelado.
Adriansyah atau yang akrab di sapa Laba menambahkan tidak mudah membuat batik dengan alam ini. Ia butuh waktu cukup lama untuk menemukan motif serta membuat batik yang pas.
“Saat ini sudah ada sekitar 20 motif batik, dan sudah memiliki hak paten atau hak cipta,” ungkapnya.
Ardiansyah mengatakan usahanya saat ini terus berkembang, dan setiap bulanya mampu memproduksi sekitar 30 kain batik.
“Kita ada batik cap dan tulis, untuk kain ada sutera hingga primis,” sambungnya.
Terkait dengan keuntungan, Ardiansyah mengaku sebulan bisa mendapatkan bersih rata – rata Rp 5 juta. Kalau motif batik yang paling diminati saat ini adalah motif Raja Bersila dan sudah digunakan Bupati Tana Tidung sampai pejabat ASN. (her/Iik)