TARAKAN – Inflasi gabungan tiga kota IHK Kalimantan Utara (Kaltara) pada Maret 2024 Tercatat mengalami Inflasi w3lbesar 0,42% (mtm) atau 2,62% (yoy). Adapun inflasi Provinsi Kaltara tercatat masih berada dalam target nasional dan dibawah capaian Nasional sebesar 3,05% (yoy).
Hal itu, disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Moneter KPwBI Provinsi Kaltara, Seno Indarto, pada kegiatan temu wartawan dalam rangka Hari Besar Keagamaan (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di Cafe Malabar, Senin (1/4/24).
“Inflasi Provinsi Kaltara diakibatkan oleh meningkatnya tekanan pada komoditas beras mencapai 0,17 persen, telur ayam ras 0,14 persen, cabe rawit 0,08 persen, ikan layang dan bandeng masing-masing menyumbang 0,05 persen,” katanya.
Sedangkan deflasi, disumbang cabe rawit -0,12 persen, disusul angkutan udara – 0,10 persen, bawang merah -0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen dan sawi hijau -0,02 persen.
Dalam menekan inflasi, ia mengajak masyarakat tidak melakukan pembelian kebutuhan pokok berlebihan, sebab hal itu dapat menicu kenaikan harga dengan tingginya permintaan dan ketersediaan stok yang terbatas.
Baca Juga : Stok Tetap Terjaga, Ini Daftar Harga Beras Terbaru di Distributor
“Makanya saja mengajak seluruh masyarakat kalau melakukan pembelian, tidak perlu berlebihan memperhatikan kebutuhan, sehingga tidak terjadi pembelanjaan yang berlebihan,” imbaunya.
Seno juga menyarankan kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota untuk menjaga ketersediaan stok dan pasokan setiap memasuki hari besar keagamaan. Selain itu, gencar melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM)
“Ini perlu menjadi perhatian dengan menjaga ketersediaan pasokan, harga terjangkau, distribusi lancar, dan komunikasi efektif. Serta gencar menggelar gerakan pangan murah yang langsung menyentuh lapisan masyarakat,” tutupnya.(Mt)