TARAKAN – Perum Bulog Cabang Tarakan salurkan bantuan pangan triwulan ketiga untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Tarakan. Penyaluran dilakukan melalui setiap kelurahan.
Dalam rangka memastikan penyaluran berjalan lancar, Kepala Kantor Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo bersama jajaran dihadiri Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan dan perwakilan pengawas Dinas Pertanian Provinsi Kaltara memantau pelaksanaanya di lapangan.
Salah satu yang menjadi titik pantauan yakni, penyaluran di Kantor Kelurahan Pamusian, Jumat (6/12/2024) pagi. Dimana masyarakat sangat antusias mendapatkan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram.

Suhada salah satu penerima manfaat mengatakan Ia sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya program bantuan pangan dari pemerintah.



“Alhamdulillah sangat membantu, tadi dapat 10 kilogram,” katanya.
Ibu dua anak ini mengaku setiap bulan menghabiskan sekitar 20 kilogram beras, Ia juga mengaku sering membeli beras jenis ini karena harganya lebih murah.

Sementara itu, Kepala Kantor Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo menjelaskan bahwa penyaluran bantuan pangan ini adalah tahap terakhir atau tahap ketiga di tahun 2024, dimana sebelumnya tahap I dan tahap II sudah disalurkan.
“Di Tarakan total ada 8.154 penerima manfaat yang setiap triwulannya memperoleh bantuan pangan, tersebar di di 20 kelurahan,” ujar Sri Budi Prasetyo.
Ia melanjutkan, adapun penerima manfaat datanya langsung dari Bappenas, pihaknya hanya menerima penugasan dari pemerintah pusat.
Kemudian jumlah beras yang disalurkan sebanyak 81 ton dan setiap keluarga mendapatkan jatah 10 kg.
“Sekarang masuk triwulan III di 2024. Untuk penyaluran pangan kami menargetkan sebelum tanggal 25 Desember 2024 sudah harus tersalurkan semua,” tegasnya.
Kepala Kantor Bulog Cabang Tarakan menegaskan untuk kualitas beras yang disalurkan merupakan beras cadangan pangan pemerintah.
“Jadi umumnya ini beras cadangan pangan pemerintah. Beras cadangan pangan pemerintah bisa digunakan pertama untuk bantuan pangan atau bantuan sosial, kemudian kedua, untuk stabilisasi atau disebut SPHP dan ketiga untuk bencana alam,” jelasnya.
Sri Budi menilai, masyarakat cukup antusias menerima bantuan pangan dan harapannya adanya bantuan pangan ini, masyarakat bisa terjangkau dan kebutuhannya bisa tercukupi serta bisa menstabilkan inflasi maupun harga beras khususnya Kota Tarakan. (**)