TARAKAN – Bank Indonesia (BI) kembali menegaskan komitmennya dalam memastikan ketersediaan dan aksesibilitas Rupiah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke-127, resmi dilepaskan di Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Mako Lantamal XIII) Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (15/7/25).
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Keuangan Bank Indonesia, Hari Widodo, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin lama antara Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut.
“Sinergi kolaborasi Bank Indonesia dengan TNI Angkatan Laut ini telah berlangsung dari tahun 2012. Ini adalah ekspedisi yang ke-127, menjangkau 6.550 lokasi di seluruh Indonesia,” ujar Hari Widodo.
Pemilihan Kaltara sebagai lokasi pelepasan ekspedisi tahun ini didasari karakteristik kewilayahannya yang sangat strategis, berbatasan langsung dengan negara tetangga.
“Kami memandang Kalimantan Utara memiliki karakteristik kewilayahan yang sangat strategis sebagai wilayah yang berbatasan dengan wilayah negara tetangga. Kami memastikan bahwa Rupiah itu beredar di seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh seluruh penduduk Indonesia, termasuk di wilayah 3T,” jelas Hari Widodo.
Tujuan utama dari Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini adalah melayani masyarakat Indonesia sesuai dengan misi Bank Indonesia untuk menyediakan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup, dalam pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi yang layak edar. Hari Widodo menyoroti kondisi uang Rupiah di wilayah 3T yang seringkali lusuh.
“Di wilayah 3T ini masyarakat banyak menggunakan mata uang Rupiah yang mungkin kondisinya sudah lusuh. Melalui ekspedisi ini, tentunya difasilitasi dan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, kita akan menjangkau mereka yang berada di wilayah 3T,” tambahnya.
Untuk ekspedisi kali ini, Bank Indonesia membawa uang tunai sebesar Rp 5 miliar untuk melayani penukaran uang kepada masyarakat. Selain pelayanan penukaran uang, kegiatan ini juga akan diikuti dengan edukasi publik terkait program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
“Bagaimana kita memperkenalkan Rupiah kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui ciri-ciri keaslian uang Rupiah dan kemudian juga dapat memperlakukan Rupiah dengan baik. Masyarakat juga harus bangga dengan Rupiah karena Rupiah adalah simbol kedaulatan negara dan juga simbol alat pemersatu bangsa. Dan masyarakat juga paham kepada Rupiah, bagaimana fungsi dan peran Rupiah di dalam melayani perekonomian masyarakat,” papar Hari Widodo.
Pemilihan lima wilayah atau daerah tujuan ekspedisi ini tentunya dikoordinasikan secara erat dengan TNI Angkatan Laut sebagai bagian dari kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan.(Mt)