BALIKPAPAN — Warga Balikpapan yang terdampak gangguan pasokan air bersih selama beberapa hari terakhir kini dapat bernapas lega. Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) mengonfirmasi bahwa perbaikan pipa utama yang menjadi sumber gangguan telah selesai dilakukan dan proses pemulihan distribusi air mulai berjalan secara bertahap.
Direktur Utama PTMB, Yudi Saharudin, mengungkapkan bahwa masalah bermula dari kebocoran pada jaringan pipa air baku di kawasan Agung Tunggal. Meski kerusakan awal berhasil ditangani, pipa mengalami kebocoran kembali di lokasi berbeda, sehingga proses distribusi terpaksa terganggu di sejumlah wilayah kota.

“Memang kami temukan kebocoran lanjutan, dan itu cukup memengaruhi aliran air ke pelanggan. Namun saat ini seluruh perbaikan sudah rampung, tinggal menunggu normalisasi jaringan,” ujar Yudi saat dikonfirmasi, Jumat (25/7/2025).
Proses perbaikan dilakukan secara menyeluruh, termasuk penggantian beberapa pipa tua yang rentan rusak. PTMB mengakui bahwa perbaikan ini sempat mengurangi kapasitas distribusi, karena sebagian jalur harus ditutup demi keamanan teknis.
“Kami berterima kasih atas kesabaran masyarakat. Setelah pekerjaan selesai, tekanan air secara bertahap akan kembali seperti semula,” jelasnya.
Terkait musim kemarau yang mulai melanda, PTMB memastikan bahwa ketersediaan air baku di Balikpapan masih dalam batas aman. Berdasarkan laporan internal, volume air di waduk tetap stabil dan belum ada pembatasan pengambilan dari pihak Balai Wilayah Sungai.
“Selama curah hujan belum benar-benar nol dalam sebulan penuh, kondisi waduk tetap bisa menopang kebutuhan warga,” kata Yudi.
Sebagai upaya jangka menengah, PTMB tengah menyiapkan penambahan kapasitas dari Sungai Manggar untuk memperkuat pasokan di Balikpapan Barat dan Utara. Kajian teknis sedang dilakukan guna menarik pipa tambahan dari Manggar menuju wilayah Baru Ulu.
“Jika proyek peningkatan kapasitas di Kilo 12 berjalan lancar, kami bisa menambah sekitar 50 liter per detik untuk daerah yang selama ini kekurangan,” ungkap Yudi optimis.
Selain itu, perusahaan berencana membangun Embung Haji Raden sebagai sumber cadangan baru yang ditargetkan dapat menyuplai hingga 200 liter per detik. Proyek ini masuk dalam agenda pembangunan tahun depan untuk memperluas cakupan layanan.
“Dalam waktu dekat, tambahan 100 liter per detik bisa kami peroleh dari sumur dan Sungai Manggar. Embung Haji Raden akan memperkuat kapasitas layanan secara signifikan,” imbuhnya.
PTMB juga terbuka terhadap kerja sama internasional dalam hal teknologi pengolahan air. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Cina, dan Jepang sudah menawarkan solusi, namun perusahaan tetap menekankan pentingnya komitmen investasi dan perluasan jaringan, bukan hanya teknologi.
Di sisi lain, pemanfaatan Bendungan Pengendali (Bendali) juga menjadi bagian dari strategi distribusi, termasuk penggunaan Waduk Warnet Joe. Meski debitnya kecil, fasilitas ini dimaksimalkan dengan bantuan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile di wilayah tertentu.
Sebagai bentuk evaluasi internal, PTMB berencana menggelar rapat kerja pada Agustus mendatang. Rapat tersebut akan menjadi momentum meninjau capaian semester pertama dan menyusun langkah-langkah strategis di paruh kedua tahun 2025.
“Kami ingin warga tahu bahwa kami terus bekerja. Setiap langkah kami dasarkan pada kebutuhan masyarakat dan komitmen untuk meningkatkan layanan,” tutup Yudi. (*)