BALIKPAPAN< Fokusborneo.com – Setiap pembangkit, tower listrik dan gardu induk yang dibangun PLN adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena itu, keamanan proyek-proyek ini menjadi hal yang tak bisa ditawar. Guna menjamin pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mengadakan sertifikasi pemadam kebakaran untuk para pegawainya. Langkah ini tidak hanya melindungi aset perusahaan, tetapi juga memastikan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan yang vital bagi masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan.
Kegiatan ini digelar di Balikpapan pada Jumat (19/9) lalu. Acara tersebut turut dihadiri serta diawasi oleh Pengawas Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur. Sertifikasi ini menjadi bentuk pemenuhan regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta wujud komitmen PLN dalam melindungi aset, lingkungan, dan tenaga kerja di setiap lini bisnis.
Acara dibuka dengan pemaparan materi oleh pengawas ketenagakerjaan. Dalam pemaparan tersebut, ditekankan pentingnya budaya keselamatan dalam aktivitas sehari-hari maupun pada pembangunan proyek strategis. Peserta diberikan pemahaman terkait potensi risiko kebakaran, langkah pencegahan, serta prosedur evakuasi yang benar dan cepat.
Tidak berhenti pada teori, peserta juga menjalani praktik simulasi lapangan. Mereka mempelajari teknik pemadaman kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Fire Blanket. Dengan simulasi ini, pegawai dibekali keterampilan langsung untuk menghadapi situasi darurat, baik di kantor maupun di lokasi proyek.
General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Timur, Basuki Widodo, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas formalitas pemenuhan regulasi. Lebih dari itu, sertifikasi ini merupakan bagian penting dari keberlangsungan bisnis PLN dalam membangun infrastruktur kelistrikan.
“PLN UIP KLT memiliki tanggung jawab besar terhadap pembangunan berbagai proyek strategis ketenagalistrikan, mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, hingga gardu induk. Proyek ini mendukung kebutuhan listrik masyarakat dan juga pasokan energi di wilayah Kalimantan Bagian Timur. Dalam setiap proses bisnis tersebut, aspek K3 menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar. Dengan adanya sertifikasi pemadam kebakaran ini, kami memastikan pegawai memiliki keterampilan yang andal dalam menghadapi keadaan darurat, sehingga pembangunan dapat berlangsung aman, lancar, dan berkelanjutan,” ujar Basuki.
Selain melindungi keselamatan pegawai, sertifikasi ini juga menjadi bentuk perlindungan terhadap aset perusahaan dan lingkungan sekitar proyek. Risiko kebakaran yang tidak tertangani dapat mengganggu kelancaran pembangunan, merusak fasilitas, bahkan menimbulkan dampak lingkungan. Dengan kompetensi yang dimiliki para pegawai, PLN berupaya meminimalisir risiko tersebut.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya PLN dalam membangun budaya K3 yang kuat di lingkungan kerja. Dengan adanya SDM yang telah tersertifikasi, diharapkan mereka dapat menjadi motor penggerak untuk menyebarkan pemahaman pentingnya keselamatan kerja di unit masing-masing.
Melalui sertifikasi ini, PLN UIP KLT berharap seluruh pegawai tidak hanya memahami teori keselamatan kerja, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan. Dengan demikian, pembangunan proyek kelistrikan di Kalimantan Timur dapat berjalan sesuai target, minim risiko, serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat sekaligus memperkuat peran PLN dalam mendukung keberlanjutan energi di Kalimantan.
Balikpapan, 25 September 2025 – Setiap pembangkit, tower listrik dan gardu induk yang dibangun PLN adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena itu, keamanan proyek-proyek ini menjadi hal yang tak bisa ditawar. Guna menjamin pasokan listrik yang stabil dan berkelanjutan, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mengadakan sertifikasi pemadam kebakaran untuk para pegawainya. Langkah ini tidak hanya melindungi aset perusahaan, tetapi juga memastikan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan yang vital bagi masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan.
Kegiatan ini digelar di Balikpapan pada Jumat (19/9) lalu. Acara tersebut turut dihadiri serta diawasi oleh Pengawas Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur. Sertifikasi ini menjadi bentuk pemenuhan regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta wujud komitmen PLN dalam melindungi aset, lingkungan, dan tenaga kerja di setiap lini bisnis.
Acara dibuka dengan pemaparan materi oleh pengawas ketenagakerjaan. Dalam pemaparan tersebut, ditekankan pentingnya budaya keselamatan dalam aktivitas sehari-hari maupun pada pembangunan proyek strategis. Peserta diberikan pemahaman terkait potensi risiko kebakaran, langkah pencegahan, serta prosedur evakuasi yang benar dan cepat.
Tidak berhenti pada teori, peserta juga menjalani praktik simulasi lapangan. Mereka mempelajari teknik pemadaman kebakaran menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Fire Blanket. Dengan simulasi ini, pegawai dibekali keterampilan langsung untuk menghadapi situasi darurat, baik di kantor maupun di lokasi proyek.
General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Timur, Basuki Widodo, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas formalitas pemenuhan regulasi. Lebih dari itu, sertifikasi ini merupakan bagian penting dari keberlangsungan bisnis PLN dalam membangun infrastruktur kelistrikan.
“PLN UIP KLT memiliki tanggung jawab besar terhadap pembangunan berbagai proyek strategis ketenagalistrikan, mulai dari pembangkit, jaringan transmisi, hingga gardu induk. Proyek ini mendukung kebutuhan listrik masyarakat dan juga pasokan energi di wilayah Kalimantan Bagian Timur. Dalam setiap proses bisnis tersebut, aspek K3 menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar. Dengan adanya sertifikasi pemadam kebakaran ini, kami memastikan pegawai memiliki keterampilan yang andal dalam menghadapi keadaan darurat, sehingga pembangunan dapat berlangsung aman, lancar, dan berkelanjutan,” ujar Basuki.
Selain melindungi keselamatan pegawai, sertifikasi ini juga menjadi bentuk perlindungan terhadap aset perusahaan dan lingkungan sekitar proyek. Risiko kebakaran yang tidak tertangani dapat mengganggu kelancaran pembangunan, merusak fasilitas, bahkan menimbulkan dampak lingkungan. Dengan kompetensi yang dimiliki para pegawai, PLN berupaya meminimalisir risiko tersebut.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya PLN dalam membangun budaya K3 yang kuat di lingkungan kerja. Dengan adanya SDM yang telah tersertifikasi, diharapkan mereka dapat menjadi motor penggerak untuk menyebarkan pemahaman pentingnya keselamatan kerja di unit masing-masing.
Melalui sertifikasi ini, PLN UIP KLT berharap seluruh pegawai tidak hanya memahami teori keselamatan kerja, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan. Dengan demikian, pembangunan proyek kelistrikan di Kalimantan Timur dapat berjalan sesuai target, minim risiko, serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat sekaligus memperkuat peran PLN dalam mendukung keberlanjutan energi di Kalimantan.(**)
Discussion about this post