TARAKAN, Fokusborneo.com – Sistem kelistrikan Kota Tarakan kini semakin andal dengan mulai beroperasinya Fasilitas Penyimpanan dan Regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) pada Senin (13/10). Fasilitas ini menjadi solusi atas tantangan pasokan energi primer yang selama ini memengaruhi kestabilan suplai listrik, sekaligus langkah konkret dalam mendukung transisi menuju energi bersih dan efisien.
Beroperasinya fasilitas ini memungkinkan pasokan gas disimpan dan diolah secara optimal sebelum disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunung Belah, pembangkit utama sistem kelistrikan Tarakan. Dengan kualitas dan kontinuitas pasokan gas yang lebih baik, performa pembangkit meningkat signifikan dan risiko gangguan dapat ditekan.
Saat ini, sistem kelistrikan Tarakan memiliki daya mampu sebesar 88,7 megawatt (MW) dengan beban puncak 52,6 MW dan cadangan daya mencapai 36,1 MW. Fasilitas LNG memberikan penguatan nyata pada sistem ini melalui pasokan energi primer yang lebih stabil, efisien, dan ramah lingkungan.
Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal Paliwang, SH., M.Hum, mengapresiasi langkah strategis ini sebagai bagian dari sinergi nasional dalam mewujudkan ketahanan energi daerah.
“Kehadiran fasilitas LNG di Tarakan menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan PLN Group dalam menjaga ketersediaan energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Kalimantan Utara,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, menilai fasilitas ini sebagai jawaban atas tantangan pasokan listrik yang selama ini dihadapi masyarakat.
“Kini pasokan listrik di Tarakan jauh lebih stabil. Hal ini akan berdampak langsung terhadap peningkatan layanan publik, sektor industri, dan investasi di kota kami,” ujarnya.
General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menyampaikan bahwa pengoperasian fasilitas LNG ini merupakan bukti nyata sinergi PLN Group dalam menjawab kebutuhan energi di Kalimantan Utara.
“Dengan beroperasinya fasilitas LNG ini, sistem kelistrikan Tarakan menjadi jauh lebih andal. Pasokan gas untuk PLTMG Gunung Belah kini lebih stabil dan efisien, sehingga pelayanan listrik kepada pelanggan dapat semakin optimal dan diharapkan minim gangguan,” jelas Chaliq.
Ia juga menegaskan dukungan penuh UID Kaltimra terhadap langkah PLN Energi Primer Indonesia (EPI) dalam memperkuat rantai pasok energi primer yang efisien, terintegrasi, dan selaras dengan agenda nasional Net Zero Emissions (NZE) 2060.
“PLN UID Kaltimra berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh entitas PLN Group, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan guna menghadirkan pasokan listrik yang andal, efisien, dan ramah lingkungan, demi mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan energi di Kalimantan Utara,” tutup Chaliq.(**)
Discussion about this post