TARAKAN, Fokusborneo.com – Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025 menjadi penanda akselerasi digitalisasi ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara) yang berhasil melampaui target.
Dalam acara puncak KKB 2025 di Tarakan Art dan Convention Center (TACC) Minggu (2/11/25), Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menekankan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi motor utama penggerak pertumbuhan daerah.
Acara penutup KKB 2025 yang meriah ini, dihadiri Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Walikota Tarakan dr. Khairul, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan pimpinan perbankan nasional.
Filianingsih Hendarta menyampaikan di tengah ketidakpastian global, ekonomi Kaltara menunjukkan pondasi yang sangat tangguh.
Provinsi ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,54 persen (yoy) pada Triwulan II 2025, angka yang meningkat dari capaian bulan sebelumnya.
Pertumbuhan solid ini ditopang sektor konsumsi, perdagangan, industri pengolahan, serta kuatnya konsumsi rumah tangga yang tumbuh di atas lima persen.
Sementara itu, inflasi di Kaltara juga berhasil dikendalikan pada angka 2,32 persen (yoy), berada dalam kisaran sasaran nasional.
Keberhasilan ekonomi ini tidak terlepas dari langkah masif dalam digitalisasi pembayaran.
Deputi Gubernur BI secara spesifik menyoroti lonjakan penggunaan QRIS di Kaltara.
Hingga Juli 2025, volume transaksi QRIS di provinsi ini telah mencapai 12,5 juta transaksi. Angka ini jauh melampaui target yang ditetapkan, yakni mencapai 218,05 persen dari sasaran 2025.
Saat ini, QRIS telah digunakan 103.000 pedagang dan 127.000 pengguna di seluruh Kaltara.
Peningkatan pesat ini didorong berbagai inisiatif seperti integrasi QRIS dalam kegiatan-kegiatan unggulan daerah, termasuk KKB hari ini, Festival Kashafa, Kaltara Run, serta program edukasi untuk masyarakat.
Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat ekosistem digital dengan memperluas interkoneksi pembayaran lintas negara QRIS dengan, Malaysia, Thailand, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan, yang akan memberikan dampak positif pada UMKM lokal.
KKB 2025, yang diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan HUT Kaltara ke-13, mengusung tema “UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh”.
“Penyelenggaraan KKB 2025 menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekonomi Kalimantan Utara, memastikan pertumbuhan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen BI dalam mendukung UMKM agar naik kelas dan berdaya saing global. Sebanyak 156 pelaku UMKM dan penggiat ekonomi kreatif terlibat, memamerkan komoditas unggulan seperti Batik Kaltara, Tenun Kaltara, Kopi Malinau, hingga olahan hasil laut.
”Kaltara memiliki potensi besar dari UMKM, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, hingga digitalisasi pembayaran,” tutup Filianingsih.(Mt)












Discussion about this post