BALIKPAPAN,Fokusborneo.com– Program Kaliandra binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan berhasil meraih penghargaan internasional bergengsi dalam ajang 14th Edition Corporate Social Responsibility Summit & Awards 2025 yang digelar pada 26 Agustus 2025 di Chennai, India. Kaliandra dinobatkan sebagai “Best CSR Project of the Year”, mengungguli berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dari berbagai negara.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang menyampaikan bahwa Kaliandra adalah inovasi lokal untuk tantangan global, “Penghargaan internasional ini membuktikan bahwa inovasi lokal mampu menjawab tantangan global. Kaliandra adalah perjalanan berkelanjutan yang menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung SDGs sekaligus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.” kata Dodi.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi lokal yang lahir dari Balikpapan mampu memberikan dampak global. Selain itu, penghargaan ini memperkuat posisi PT KPI RU V Balikpapan sebagai perusahaan energi yang tidak hanya fokus pada operasional kilang, tetapi juga konsisten membangun masyarakat tangguh, sehat, dan berkelanjutan.

Inovasi dan Transformasi Kaliandra
Sejak 2022, Program Kaliandra dijalankan untuk menjawab kerentanan sosial-lingkungan di Kelurahan Baru Ilir. Hasil Social Mapping tahun 2024 mempertegas fokus program: risiko longsor di tanah lempung, keterbatasan ruang hijau, serta tantangan ekonomi masyarakat rentan. Program ini kemudian dikembangkan dengan empat pilar utama—lingkungan berkelanjutan, ketangguhan bencana, kesehatan masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi.

Salah satu inovasi penting adalah Drum Eco Shield (DE Shield), teknologi mitigasi longsor dengan memanfaatkan 123 drum bekas non-B3 yang disusun menjadi geocell. Teknologi ini kini melindungi rumah warga dan fasilitas umum, memberikan rasa aman baru bagi masyarakat setiap musim hujan.
Dampak Nyata yang Diakui Dunia
Transformasi yang dibawa Kaliandra dapat diukur dari hasil konkret di berbagai aspek. Dari sisi lingkungan, terbentuk ruang hijau baru seluas 310 meter persegi, sampah organik sebanyak 245 kilogram per minggu dikelola menjadi kompos, dan penghijauan komunitas menyerap karbon hingga 43,55 kilogram CO₂ per hari.
Di bidang kebencanaan, tiga rumah dan satu sekolah terlindungi dari ancaman longsor, sementara 66 warga telah mendapat pelatihan kesiapsiagaan. Dari sisi kesehatan, 137 lansia, 35 balita, dan 28 anak menerima layanan kesehatan dan tambahan gizi lebih baik, didukung oleh 50 kader posyandu yang telah dilatih.
Dalam pilar ekonomi, UMKM binaan Rumah Berseri mencatat omzet Rp157,9 juta sejak 2023, dengan peningkatan pendapatan ibu rumah tangga hingga Rp5,4 juta per bulan. Program urban farming juga memberikan penghematan Rp17,2 juta per tahun, sementara empat pemuda binaan kini telah terserap di dunia kerja formal berkat pelatihan bersertifikasi.
“Dulu kami selalu cemas setiap musim hujan, sekarang kami lebih tenang. Dapur kami tetap mengepul dan anak-anak bisa sekolah tanpa rasa khawatir,” ungkap Siti Aminah, pelaku UMKM lokal binaan Rumah Berseri, yang menjadi salah satu penerima manfaat langsung dari program.
Program Kaliandra secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 Good Health and Well-being, 5 Gender Equality, 8 Decent Work and Economic Growth, 11 Sustainable Cities and Communities, 12 Responsible Consumption and Production, 13 Climate Action, dan 15 Life on Land.(**)