TARAKAN – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Utara bakal gencar blusukan untuk mensosialisasikan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara 2020 mendatang. Program blusukan ini menjadi salah satu yang diusulkan dalam Rapat Koordinasi Sosialisasi Pemilihan 2020 yang dilaksanakan KPU Provinsi Kaltara dengan KPU Kabupaten dan Kota di Kantor KPU Kota Tarakan, Sabtu (2/11/19).
“Kami sedang melakukan evaluasi hasil pemilu lalu kemudian menyusun hal-hal yang mungkin bisa dimanfaatkan di Pemilu 2019 untuk Pemilihan Kepala Daerah di Kaltara 2020. Upaya ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih nantinya,†ujar Anggota KPU Kaltara Hariyadi Hamid.
Selain menyusun langkah dan strategi baru dalam meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada 2020, rakor ini juga untuk mengevaluasi kegiatan sosialisasi yang belum dilakukan di pemilu 2019. Targetnya di Pilkada Kaltara 2020 capaian tingkat partisipasi pemilih lebih tinggi minimal sama seperti pemilu 2019 yakni 79,2 persen.
“Ini tanggung jawab besar sebagai penyelengara pemilu kalau target nasional masing-masing dibebankan ke daerah 77,5 persen. Capaian 79 persen di pemilu 2019 menjadikan dasar kami di Pilkada Kaltara bagaimana cara mencapainya paling tidak bisa lebih bertambah, target sih kalau bisa di angka 80 persen,†bebernya.
Banyak program yang coba disingkronkan antara KPU Provinsi dengan KPU Kabupaten dan Kota di Kaltara setelah penyusunan anggaran. Salah satu programnya adalah menekankan ke KPU Kabupaten dan Kota untuk gencar melakukan blusukan terutama di daerah yang tingkat partisipasinya rendah.
“Keberadaan Relawan Demokrasi di pemilu sebelumnya tidak maksimal soalnya ada yang bergerak dan tidak. Makanya KPU Kabupaten dan Kota sudah menyisir permasalahan tersebut dan memprogramkan sosialisasi blusukan dengan menyasar titik-titik yang dianggap partisipasi rendah, jadi fokusnya tingkat partisipasi rendah,†terangnya.
Dalam rakor yang dihadiri anggota KPU Kabupaten dan Kota di Kaltara ini, KPU Kaltara sudah melakukan pemetaan terkait tingkat partisipasi yang menurut data KPU Kaltara rendah. Pemetaan permasalahan dilakukan dengan mencari tahu strategi dan model sosialisasi yang cocok untuk daerah tersebut pada Pilkada Kaltara 2020 nanti.
“Kita sudah menemukan media apa yang cocok buat daerah yang partisipasi pemilihnya rendah dan kami merencanakan program blusukan untuk menyasar bagaimana mereka yang pemilih pasif menjadi pemilih aktif. Mereka juga menjadi bagian penting dalam proses sosialisasi dan pendidikan pemilih sehingga nanti daerah tersebut partisipasi pemilihnya meningkat,†jelasnya.
Sosialisasi Pilgub Kaltara ini tidak hanya menekankan kepada blusukan tetapi juga program lainnya seperti sosialisasi berbasis atau segmen keagamaan, pemilih pemula, kaum disabilitas dan sebagainya sesuai dengan perundang-undangan pemilih yang jumlahnya sebanyak sebelas basis.
“Dalam melakukan sosialisasi kami tidak hanya berpatokan pada sebelas segmen yang sudah ditentukan Undang-undang pemilu tetapi mengembangkan lagi seperti pendidikan pemilu berbasis kampung. Intinya satu, kami tidak akan terpaku dengan sumber daya yang tersedia apa anggaran terbatas, jumlah orangnya sedikit namun kami akan coba terobos itu dan melakukan kreasi dan inovasi agar pendidikan pemilih sampai level tingkat bawah,†tutupnya. (spo/aii)