TARAKAN – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan turunkan tim untuk melakukan pemeriksaan SB. Lestari Benuanta VIP yang terbakar di Pelabuhan Kayan I Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Kamis, 5 Desember 2019.
Selanjutnya Speedboat Lestari Benuanta VIP di geser ke pangkalan KSOP Kelas III Tarakan, guna dilakukan pemeriksaan oleh tim pemeriksa kecelakaan kapal, Jum’at (6/12/2019).
Meski kejadian di Tanjung Selor pemeriksaan dilakukan di Tarakan sesuai dengan surat dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II/Syahbandar Tanjung Selor, perihal bantuan pemeriksaan kecelakaan kapal, selain itu Tarakan merupakan home base SB. Lestari Benuanta VIP.

“Dalam pemeriksaan kami, pada buritan bagian atas kapal terlihat hangus setelah terbakar. Ada beberapa yang kami temukan dalam kejadian tersebut yaitu auxiliary Engine atau mesin bantu yang digunakan adalah out door sesuai profil mesin tersebut,†terang Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Tarakan Syharuddin, Sabtu (7/12/2019).



Sementara dari keterangan awak kapal pada saat kejadian, mesin bantu tersebut tertutup oleh penutup box mesin yang mana semestinya tidak tertutup pada saat kapal tidak sedang berlayar, jika mesin bantu tersebut tertutup, maka besar kemungkinan tidak akan terjadi pergantian udara yang cepat, sementara dari profil mesin bantu terkait sistem pendingin menggunakan udara.
“Jika tertutup, kemungkinan tidak bisa menghasilkan udara segar, yang ada malah menghasilkan udara yang bersuhu panas, dan asap yang berputar dalam box tersebut, namun kami juga tidak bisa memastikan penyebab pastinya kebakaran tersebut, namun ini menjadi bahan evaluasi kedepannya,†ungkap Syaharuddin.

Dari analisa yang lain, terkait arus listrik pihaknya tidak menemukan korsleting listrik. Karena kabel pada bagian dalam, luar serta Miniature Circuit Breaker (MCB) juga tidak hangus terbakar.
“Masih berfungsi baik, hanya kabel mesin bantu yang hangus karena merupakan bagian dari mesin bantu,†katanya.
Sementara dari bahan bakar minyak (Pertalite) yang digunakan oleh mesin bantu (auxiliary engine), menurut KSOP bukan penyebab terjadinya kebakaran.
“Berdasarkan hasil dari pengecekan tidak terjadi kebocoran tangki atau tidak tertutup rapat oleh penutup tangka, setelah dilakukan sonding minyak ternyata masih ada bahan bakar didalam tangki,” pungkasnya. (aii)