TARAKAN – Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tarakan untuk sementara tiadakan layanan secara langsung atau tatap muka dengan masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Mariyam menjelaskan, pelayanan di kantor Dinsos Jalan Teuku Umar, Pamusian sementara hanya lewat telepon, informasi tersebut juga tertulis di depan pintu pagar kantor.
“Pelayanan sementara lewat by phone aja, ada dua orang staf, kami tempatkan di depan pagar, sambil menunggu hasil swab yang kami yang 11 orang,” jelasnya, Rabu (24/6/2020).
Penutupan sementara layanan tatap muka dilakukan setelah sebelumnya terdapat satu orang yang tinggal di shelter Dinsos terkonfirmasi positif Covid-19.
Berdasarkan tracing kasus puluhan pegawai dilakukan rapid test dan 11 orang kontak erat dan beresiko tinggi di lakukan pengambilan swab, dan sampelnya dikirim ke Jakarta.
“Seluruh pegawai saat ini masih turun kerja, tidak pakai shift sementara jaga jarak dan pakai masker, dengan masyarakat kita nanti dulu, kalau sudah ada hasil swab mungkin kita bisa lega, saat ini jaga-jaga dlu,” ungkapnya.
Dinas Sosial melayani berbagai permasalahan masyarakat yang berhubungan dengan masalah BPJS Kesehatan, Kartu Indonesia Pintar, Pemberdayaan sosial seperti PKH, masalah bantuan-bantuan sembako, BST, BLT dan lainya.
“Yang paling banyak pelayanan orang terlantar, layanan dapur umum, aduan masyarakat tentang bantuan, kemudian lansia dan orang sakit,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan saat ini masih ada 4 orang yang tinggal di shelter dan masih dilayani, sementara untuk yang diluar sementara tidak dilayani.
Mariyam menambahkan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi di Dinas Sosial, dapat menghubungi hotline yang telah disiapkan, masalah KIS/KIP dapat menghubungi Rosmala 085246205693 sedangkan untuk PKH dan bantuan sosial
kepada Yuni 082149576601 selama jam kerja. (wic/Iik)