TANJUNG SELOR – Polda Kaltara melalui Subdit III/Tipidkor Ditreskrimsus Kembali melakukan pengembalian kelebihan pembayaran biaya rapid test yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pertamina Tarakan kepada masyarakat yang melaksanakan rapid test periode 2 Mei 2020 sampai dengan 8 Juni 2020.
Sebagaimana Surat Edaran Walikota Tarakan No : 2350/328/DINKES/2020 Tgl 2 Mei 2020. Adapun total pengembalian kelebihan pembayaran biaya rapid test sebesar RP. 105.400.000.
Adapun pengembalian kelebihan bayar biaya rapid test yang di serahkan kepada Subdit III/Tipidkor, berdasarkan Hasil oenyelidikan terhadap dugaan tindak tidana korupsi yang terjadi pada pembayaran biaya rapid test yang tidak sesuai dengan Permenkes No : 85 Tahun 2015 tentang pola tarif nasional rumah sakit.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Subdit III/Tipidkor, dan hasil perhitungan oleh Apip Inspektorat Kota Tarakan Kalimantan Utara. Di dapatkan selisih kelebihan pembayaran biaya rapid oleh Mlmasyarakat senilai Rp. 200.000 per rapid tes di RS Pertamina Kota Tarakan
Direskrimsus Polda Kaltara, AKBP Thomas Panji Susbandaru, SIK, menyampaikan “Dengan adanya hasil temuan tersebut, Direktur Rumah Sakit Pertamina Kota Tarakan drg. Ari Setyo Nugroho, telah menyerahkan kelebihan bayar kepada Subdit 3 Tipidkor Polda Kaltara, kemudian diserahkan kembali ke RS Pertamina untuk dikembalikan kepada masyarakat yang telah melakukan rapid test dan melakukan pembayaran yang berlebih.
“Untuk pengambilan kelebihan pembayaran Masyarakat dapat berkoordinasi dengan RS Pertamina Kota Tarakan karena untuk teknis pengembalian diserahkan kepada RS Pertamina Kota Tarakan. Semoga kegiatan ini bermanfaat kepada masyarakat,” terangnya, Kamis (18/2/2021).
Pengembalian kelebihan bayar tersebut dilaksanakan di Ruang Ditreskrimsus Polda Kaltara oleh Direktur RS Pertamina Kota Tarakan dan Kasubdit III/Tipikor Ditreskrimsus, Kompol. Heru Eko Wibowo, SIK. MH. (*)