‘Burung Enggang Sejoli’ Motif Batik Terbaru Kubedisditik Binaan PEP Tarakan Field
TARAKAN – Lomba Fashion Show Batik Tarakan “Tarakan Cultural Identity†Tahun 2021 yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DPW) Tarakan di Gedung Wanita, Jalan Rusunawa RT 31 Kelurahan Pamusian, Kota Tarakan berlangsung meriah namun tetap mengikuti protokol kesehatan, Sabtu (19/6/2021).
Para peserta mengusung beragam corak dan model Batik asli Tarakan ini mendapatkan sambutan dan antusias dari berbagai instansi, organisasi, perusahaan dan masyarakat kota Tarakan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tarakan, Hamid Amren saat membuka acara mengapresiasi kepada PT Pertamina EP Tarakan Field karena telah ikut serta menyelenggarakan Lomba Fashion Show Batik Tarakan serta berperan aktif dalam pengembangan program CSRnya untuk kaum disabilitas.

“Event kreatif ini tidak hanya mampu memberikan suguhan yang menarik, tetapi lebih esensial dari pada itu yaitu menumbuhkan semangat dan kecintaan masyarakat pada budaya nusantara melalui gerakan membeli batik karya anak negeri serta mempromosikan sekalian mempromosikan budaya khas Tarakan,” ujar Hamid Amren.



Sementara itu, Isrianto Kurniawan selaku Tarakan Field Manager, mengatakan bahwa motif batik Tarakan yang diciptakan oleh pengrajin batik sesungguhnya memiliki makna filosofis budaya yang kuat sehingga perlu dilestarikan.
Salah satu contohnya Batik Kubedistik binaan PT Pertamina EP Tarakan Field, dengan motif burung enggang sejoli ini adalah motif baru dari kelompok kubedistik dimana motif ini mengangkat hewan endemik Kalimantan.

“Motif batik ini (burung enggang sejoli) juga nantinya akan menjadi motif baju Batik Manajemen Tarakan Field,” katanya.
Batik bukan sekedar seni lukis di atas media kain, tetapi lebih dari itu. Batik sebagai wastra nusantara yang sudah menjadi identitas Bangsa Indonesia dan telah diakui sebagai warisan budaya dunia sejak ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu.
“Saya berharap dengan adanya kerjasama dengan berbagai instansi seperti Dharma Wanita Persatuan (DPW) Tarakan dan Yayasan Semangat Membara Bangun Nusantara ini dapat berkolaborasi untuk bersama-sama memandirikan pengrajin batik di kota Tarakan,” ujar Isrianto.
Menambahkan, Vivi Hamid selaku Ketua DPW Tarakan mengharapkan kepada masyarakat untuk terus menanamkan rasa bangga menggunakan produk karya seni dalam negeri, mengurangi penggunaan produk impor termasuk tekstil bermotif batik serta selalu mengedukasi terhadap budaya lokal Tarakan.
“Mari kita bersama-sama mengenakan batik untuk aktivitas sehari-hari seperti di kantor dan acara-acara lainnya berarti kita turut serta melestarikan warisan pusaka budaya bangsa Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Yuliatmi Pratiwi, S. Psi, M. Psi selaku Ketua Yayasan Semangat Membara Bangun Indonesia mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen bersama PT Pertamina EP Tarakan Field untuk mengembangkan keterampilan serta kemandirian pengrajin batik khususnya di Tarakan.
“Sehingga nantinya bisa bersama-sama memperkenalkan batik khas Tarakan ke seluruh Indonesia, dan berharap pengrajin batik yang terdapat di Kota Tarakan dapat berkarya dan menciptakan karya seninya lewat batik,” pungas Yuliatmi. (*/iik)