BALIKPAPAN – Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri, menyampaikan bahwa pemerintah kota terus berupaya membenahi sarana dan prasarana pasar tradisional guna menyesuaikan dengan pertumbuhan masyarakat yang semakin pesat.
“Untuk pasar Induk Klandasan, Pasar Pandansari, dan Pasar Sepinggan, tentu harus ada perbaikan. Pertumbuhan masyarakat di Balikpapan terus berkembang, jadi pemerintah harus mengambil kebijakan alternatif untuk meningkatkan fasilitas pasar,†ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu, Minggu (14/4/2025).
Haemusri menjelaskan, salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah pembangunan pasar induk baru di kawasan KM 5,5 yang dijadwalkan mulai dibangun pada tahun 2026. Pasar tersebut akan difungsikan sebagai pusat distribusi utama bagi para produsen.
“Pasar Pandansari selama ini dikenal sebagai pasar induk. Namun ke depan, kami akan membangun pasar induk baru di KM 5,5. Nantinya para produsen akan langsung bongkar muatan di sana,†jelasnya.
Konsep ini diharapkan dapat menata para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini banyak berjualan di sekitar Pandansari. Dengan hadirnya pasar induk di lokasi baru, PKL akan lebih mudah mendapatkan barang langsung dari produsen, sekaligus membantu pengaturan ruang kota.
Ia juga mengimbau para pedagang agar tetap menjaga ketertiban saat berdagang. “Tolong jangan jadikan lahan parkir sebagai tempat berjualan. Kasihan warga yang mau belanja jadi kesulitan,†tegasnya.
Sebagai contoh penataan yang sudah berjalan, Pasar Klandasan kini sudah terbagi dengan jelas antara zona pasar basah seperti ikan dan daging, serta zona pasar kering yang menjual sayur, baju, hingga toko emas dan handphone.
Pemerintah berkomitmen menata pasar demi kenyamanan pedagang dan masyarakat.(**/oc)