BALIKPAPAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, menyoroti isu krusial terkait kondisi lingkungan hidup, khususnya persoalan sampah, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan, Senin (26/5/2025).
Muhaimin menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya volume sampah di Kota Balikpapan yang kian menjadi tantangan serius. Ia menilai bahwa pengelolaan sampah di kota ini masih belum optimal, sementara kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan pengurangan sampah justru semakin menurun.

“Kondisi lingkungan di Balikpapan patut menjadi perhatian bersama. Kedepan, kita akan menghadapi masalah sampah yang lebih besar. Lahan untuk pembuangan semakin terbatas, jumlah penduduk terus bertambah, dan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya cenderung menurun,” ujar Muhaimin.
Ia juga menegaskan pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan sampah harus menjadi prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, dibutuhkan inovasi dan solusi berkelanjutan agar kota ini bisa menjaga kelestarian lingkungannya di tengah pesatnya pertumbuhan.
“Volume sampah makin tinggi setiap tahunnya. Oleh karena itu, kita harapkan adanya inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan sampah. Ini akan menjadi salah satu prioritas utama kita dalam RPJMD lima tahun ke depan,” tambahnya.
Muhaimin mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan komunitas lingkungan, untuk terlibat aktif dalam upaya menjaga kebersihan kota dan mengurangi produksi sampah dari sumbernya.
Musrenbang RPJMD ini menjadi forum penting dalam merumuskan arah pembangunan kota, termasuk di dalamnya strategi pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik untuk masa depan Kota Balikpapan.
Sementara itu Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi produksi sampah dari sumbernya.
Ia menambahkan, DLH Balikpapan telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi masalah sampah, seperti meningkatkan kapasitas tempat pembuangan sampah dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Namun, ia mengakui bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi dan dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.
“Pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan komunitas lingkungan, dapat terlibat aktif dalam upaya menjaga kebersihan kota dan mengurangi produksi sampah dari sumbernya,” pungkas Sudirman. (oc)