BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Stroke penyakit yang melumpuhkan sebagian atau seluruh tubuh menjadi salah satu yang banyak menyerang lansia bahkan di beberapa kasus juga menyerang anak muda pada usia 30 an.
Menurut Dr. dr. R. Suhartono, Sp. B, Subsp. BVE (K), Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Vaskular dan Endovaskular Konsultan RS Premier Bintaro, stroke sendiri menjadi masalah di berbagai negara, tak hanya di Indonesia, bahkan negara maju sekalipun.
“Stroke itu gini, kalau kita lihat yang lumpuh, itu kasat mata padahal banyak sekali stroke ringan yang menyebabkan kerugian luar biasa, ” tuturnya kepada media ini dalam Media Tour Health Talk, di Hotel Four Points, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan stroke ringan memang tak tampak namun dampaknya luar biasa pada kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
“Gini jadi kalau otak itu dapat aliran darah biar hidup, begitu ada sumbatan dan kerusakan sekecil apapun, kalau kaki atau yang lain bisa diambil alih oleh yang lain, tapi otak nggak bisa, ” terangnya.
Salah satu yang menjadi contoh ketika seseorang sudah pernah terkena stroke emosinya akan lebih meningkat dan lebih sering marah.
“Bagian terluas otak itu kita sebut fungsi luhur, karena fungsi luhur itu kena jadi suka ngomel dan marah tanpa landasan, makanya kalau mau jadi pejabat itu ada pemeriksaan namanya MMPI yang mana untuk memeriksa fungsi luhur apakah ada gangguan atau tidak, ” jelas pria berambut gondrong tersebut.
Diterangkannya bahwa hal ini masuk dalam penelitian dunia tentang kerugian yang didapat karena seseorang terkena stroke namun fisiknya masih bagus namun fungsi luhurnya menurun padahal masih dalam jabatan strategis, keputusan yang diambil pun luar biasa.
“Pikirannya masih bagus nih tapi keputusannya yang nggak bagus, kita sering nyebutnya Transient Ischemic Attack (TIA), stroke ringan” ucapnya.
Ia menghimbau agar mencegah dengan mengubah gaya hidup kalau memang sudah tau hipertensi, hiper kolestrol, lalu perokok, semua stop, minum obat agar normal kembali, yang mana hal ini adalah salah satu usaha.
Tak lupa ia mengingatkan bahwa deteksi dini penting, sehingga cepat tertangani.
“Bisa di atasi dengan operasi di buka atau pasang stem untuk mencegah stroke, nah kalau sudah stroke dipasang supaya jangan stroke berulang, ” imbaunya.
Ia berpesan yang utama untuk pencegahan adalah gaya hidup yang bisa diperbaiki dari sekarang agar tak harus masuk ke ruang operasi karena pemasangan stem.(**)















Discussion about this post