TANJUNG SELOR, – Video berdurasi 30 detik memperlihatkan seorang pedagang kaki lima menjadi korban penipuan uang palsu, viral di medsos dan sejumlah grup whatshapp.
Dalam video tersebut, tampah wajah lesu pedagang yang menjual es dan gorengan itu malah harus rugi uang Rp90.000, saat pelaku membeli dagangannya seharga Rp10.000 menggunakan uang palsu pecahan Rp100.000.
“Ada orang beli tadi harga Rp10.000, kembalinya Rp90.000. Mau saya kembalikan, tapi orangnya langsung lari. Saya panggil engga denger,†berikut kata korban dalam video tersebut.

Belum diketahui kapan video ini dibuat, namun pembuat konten sendiri dalam video itu juga menyebutkan kejadian di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.



“Uang palsu, beredar di Tanjung Selor. Hati-hati sekarang ya,†sebutnya.
Kapolresta Bulungan Kombes Rofikoh Yunianto melalui Kasi Humas, Ipda Magdalena Lawai saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan dari korban yang ada di dalam video yang beredar tersebut, maupun korban uang palsu lainnya.

“Kita belum ada terima laporan ini (dugaan uang palsu). Tapi, Sat Reskrim akan lakukan penyelidikan,†ujarnya, Jumat (18/4/2024).
Meski Sat Reskrim Polresta Bulungan langsung melakukan penyelidikan terkait peredaran uang palsu tersebut, namun pihakya tetap meminta agar masyarakat untuk segera melaporkan jika ada yang merasa menjadi korban.
“Kalau ada masyarakat yang merasa jadi korban, segera laporkan kepada kami. Nanti laporan itu akan menjadi dasar pihak kepolisian agar proses penyelidikan lebih mudah. Tapi, saat ini sudah dilidik oleh anggota Reskrim,†ungkapnya.
Selain itu, Magdalena meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dan memastikan uang yang diterima merupakan uang asli, sebelum terjadi transaksi. Terutama para pedagang yang kerap berinteraksi saat menjajakan dagangannya.
“Berhati-hati dalam menerima uang dari pembeli. Apalagi, peredaran uang palsu ini sering dilakukan oknum dengan berbagai modus,†tandasnya.
Ia juga meminta agar masyarakat yang melapor bisa membawa uang yang diduga palsu tersebut sehingga bisa disertakan sebagai barang bukti.
“Barang bukti uangnya serahkan ke kami untuk membantu proses penyelidikan. Tapi kami ingatkan untuk tetap hati-hati, terutama pedagang kecil. Pelaku uang palsu sering menyasar pedagang kecil menggunakan uang palsu sebagai modusnya,†pungkasnya. (**/rn)