Menu

Mode Gelap

Kuliner

Solo Trip to Japan #1


					Teater Kabukiza / Poto : Icha Perbesar

Teater Kabukiza / Poto : Icha

FOKUSBORNEO.COM – Halo pecinta Traveling, kali ini saya akan bercerita pengalaman dan perjalanan saya selama Solo Trip ke Negara Jepang. Untuk melakukan Solo Trip ini, sudah saya persiapkan 2 minggu sebelum keberangkatan.

Kenapa harus dipersiapkan jauh hari, Traveler mungkin sangat paham, planning itu penting agar tidak nantinya selama melakukan traveling tidak rugi waktu, biaya, dan tempat-tempat yang terlewatkan selama melakukan traveling apa lagi luar Negeri.

Waktu 2 minggu cukup bagi saya untuk melakukan persiapan, apa yang saya lakukan? saya pakai untuk beli tiket pesawat PP (masuk lewat Tokyo dan keluar lewat Osaka), pesan hostel (di Tokyo, Kanazawa, Kyoto, dan Osaka), pesan online tiket keisei skylinner dari narita airport ke ueno station, pesan online tiket express bus rute Tokyo-Kawaguchi (PP), Tokyo-Kanazawa (one way), Kanazawa-Shirakawago (PP), Kanazawa-Kyoto (one way), dan nyusun itinerary.

Hostel, saya pilih yang bisa refund. Begitu juga dengan tiket bus dan belinya online, takut kehabisan kalau belinya on the spot saat cari jam yang saya keinginan. Alasan saya belinya milih online dan bisa refund, karena takut kena random check in dan ngak dibolehin masuk ke Jepang.

Perjalanan ke Jepang, saya  lakukan dari Daegu Korea Selatan. Berangkat pukul 03.30 pagi, saya naik taxi menuju bandara dan cuma butuh waktu 25 menit untuk sampai bandara. Pesawat yang saya tumpangi, take off on time jam 06.10 pagi dengan maskapai LCC Korea, yaitu Jeju Air. Pukul 08.35, Saya mendarat di Narita International Airport Terminal 3.

Kondisi terminal 3 sedang sepi. Saat sedang mengantri di Imigrasi, hanya saya yang bukan warga Korea dan berhijab. Oya, Jangan lupa isi arrival card dan custom declare dengan lengkap. Soalnya, saat pemeriksaan Imigrasi ada petugas yang ngecek arrival card, banyak wisatan yang disuruh mengisi saat pemeriksaan, biasanya kebanyakan mereka tidak mengisi, Waktu itu, Saya mengisi kolom tersebut dengan menulis hostel tempat menginap di Tokyo saja dan gak apa-apa.

Saat mengantri di Imigrasi, jangan lupa keluarkan memang paspor dan ID Card (pengumuman tersebut, tertulis jelas di tembok tempat saya ngantri). Tapi karena saya sudah pernah baca random check in Jepang, jadi selain keluarin paspor, ID Card Korea dan KTP Indonesia, saya juga sudah print out tiket PP, bukti booking hostel, bukti pemesanan keisei skyliner dan express bus, itinerary dan referensi bank serta rekening koran 3 bulan terakhir dari bank di Korea dan  print out rekening koran via internet banking bank di Indonesia.

Begitu sampai di depan petugas imigrasi, gak ada pertanyaan apa-apa buat saya. Cuma liat paspor dan ID Card, baca arrival card, finger scan, dan langsung dikasih stiker landing permission di pasporku dan aku dapat ijin tinggal 30 hari (kalau tahu gitu mending sekalian tripnya 3 minggu keliling Jepang). Beres imigrasi saya langsung ambil bagasi dan ngasih custome declare form ku ke petugas BC. Waktu pemeriksaan di BC cuman ditanya kenapa paspor Indonesia kok masuknya dari Korea, tapi bagasiku gak diminta X-Ray kok, laptop juga aman (laptop hanya minta dikeluarin saat saya mau masuk ruang tunggu di Daegu Airport Korea).

Abis beres imigrasi dan bagasi, saya langsung ke terminal 2 untuk beli Sim Card jepang dan ambil tiket keisei skylinerku sekaligus mau beli Tokyo Subway Pass (TSP) 72 hours. Dari terminal 3 ke terminal 2 bisa jalan kaki atau naik shuttle bus gratis. Tapi karena jaraknya cuma 900 meter, jadi saya milih jalan kaki daripada nunggu shuttle bus. Nyampe terminal 2 saya langsung nyari Sim Card, Sebenarnya saya sudah browsing sih sebelumnya dan udah nentuin pilihan pingin pake Unari-kun yang 15 hari, tapi ya iseng-iseng saja sama penjual sim card buat nanya-nanya dan ternyata yang internet unlimited rata-rata ¥ 7.000 jadi ya sudah saya makin mantap milih Counter JAL ABC untuk beli sim card unarikun soalnya unlimited 15 hari cuma ¥ 5.500.

Saya pilih sim card, karena kepraktisannya. Saya paling malas ribet bawa pocket wifi kemana-mana. Selain itu, mesti ngecas kalau baterainya habis dan kebayang saja kalau baterai pocket wifi dan hp bareng abisnya. Soalnya, malas nyari kotak pos sebelum pulang untuk balikin pocket wifinya, sewa pocket wifi lebih mahal daripada beli Sim card. Terus saya juga gak bisa beli paket roaming sim card Indonesiaku di Korea, beli paket roaming sim card Korea itu mahal, belum lagi kalu ada gangguan sinyal pas di Jepang.

Menurut saya, pakai sim card Jepang paling murah meriah dibandingkan sewa wifi maupun pakai kartu lainnya. Tapi perlu diingat, kalau kamu ingin pake sim card Jepang, pastikan jika hp kamu sudah unlocked overseas. Soalnya kalau belum, gak bisa di setting untuk penggunaan sim card Jepang. Di semua kounter memiliki aturan yang sama yaitu, setting dilakukan oleh pengguna sendiri (orang counter gak mau settingkan). Kalau ternyata tipe hp kita belum unlocked overseas dan gak bisa disetting, sim card gak bisa dibalikin dan duitpun hangus.

Beres dengan urusan sim card dan dapat internet, saya langsung ke counter Keisei Skyliner. Tinggal kasih bukti pesan, kita ditanya mau naik yang jam berapa terus diprintkan tiketnya. Di counter itu, juga bisa beli TSP. Aku beli TSP 72 hours kena ¥ 1.500 (sebenarnya beli online lebih murah ¥ 200 daripada beli on the spot, tapi karena saya takut kena random check in jadi meminimalisir kerugian dengan beli on the spot saja. Oh ya saya naik Keisei Skyliner yang express ya dan beli online kena harga ¥ 2.200. Kalau beli on the spot kena ¥ 2.460. Ini aku berani beli online karena takut kehabisan tiket saja dan ada refundnya juga kalau gak jadi dipake.

Waktu tempuh dari Narita ke Ueno station, sekitar 45 menitan. Sebenarnya, ada yang Keisei biasa dan harga tiketnya cuma ¥ 1.235. Tapi keretanya banyak singgah dan saya mesti transfer kereta lagi kalau mau ke Ueno. Jadi dengan mempertimbangkan penghematan waktu biar bisa eksplor Tokyo lebih banyak makanya saya pilih yang express. Keretanya nyaman kok, ada tempat bagasi, ada colokan listrik dan free wifi. Nyampe Ueno Station saya langsung ke Hostel, jarak station ke hostelku cuma 7 menit jalan kaki. Karena belum jam check in jadi saya belum bisa dapat kamar, tapi saya bisa titip koper gratis. Jadi abis titip koper saya langsung cusss eksplor tokyo.

🌸Ueno Park🌸

Kebetulan di depan hostel ada taman yang nyambung langsung ke Ueno Park. Jadi lewat taman itulah saya menuju ke Ueno Park. Tamannya gak kalah bagus karena bunga sakura dan ume sudah pada mekar. Memang saya milih trip Jepang dari akhir maret sampai awal april, karena lagi spring forecast di Tokyo wilayah Kyoto dan Osaka. Pas mau ke Ueno Park, saya melewati Shitamachi Museum. Saya gak tahu itu Museum apa soalnya gak masuk. Kalau mau masuk bayar tiket masuk ¥ 300 untuk dewasa dan ¥ 100 untuk anak-anak. Karena bunga-bunga pada bermekaran, jadi Ueno Park ramai banget dengan pengunjung. Tapi disana banyak disediakan tikar yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk duduk santai sambil menikmati keindahan bunga yang bermekaran.

Taman Uneo Park

🌸 Masjid Assalam Okachimachi 🌸

Setelah puas menikmati Ueno Park, saya lanjutkan perjalanan ke Masjid Assalam dengan berjalan kaki. Jarak antar Ueno Park dengan Masjid Assalam sekitar 1,4 km. Jika ingin masuk masjid, sepatu harap dilepas dari lantai 1 dan diletakkan di rak sepatu. Toilet, tempat wudhu dan tempat sholat bagi perempuan berada di lantai 2. Masjidnya bersih dan ada tersedia mukena disana.

Masjid Assalam Okachimachi

🌸 Restoran Ayam Ya Okachimachi 🌸

Sekitar 200 meter dari masjid ada restoran halal Ayam Ya Okachimachi. Restoran ini, menjual berbagai macam menu ramen. Oh ya, pegawainya ada yang berasal dari Indonesia jadi ya tinggal ngobrol saja sama pegawainya dengan bahasa Indonesia. Tapi disini pesannya harus pake order machine ya. Saya awalnya gak tahu jadi main duduk saja dan langsung dikasih tahu mesti order di mesin yang ada di dekat pintu masuk. Sebenarnya saya sudah liat mesin itu tapi saya pikir kaya di korea, meskipun ada mesin order, pelanggan yang gak bisa pakai mesin atau pelanggan yang ingin menanyakan sesuatu dengan menu tetap bisa order secara manual. Eh ternyata di restoran ini serba pake mesin. Saat itu aku pesan Spicy Tori Ramen Shio plus nasi kena ¥ 1.040. Waktu itu mikirnya gak kenyang kalau makan ramen aja eh gak taunya malah nasinya gak abis. Ramennya enak dan kuahnya seger. Secara saya emang pecinta makanan pedas, tapi menurutku ramen ini kurang pedas sih hehehe.

Restoran Ayam Ya Okachimachi

🌸 Tokyo Imperial Palace 🌸

Setelah kenyang saya lanjutkan perjalananku ke Tokyo Imperial Palace dengan naik subway Chiyoda line dari Yushima Station dan turun di Otemachi Station (cuma 2 station). Masuk Imperial Palace gratis tapi tas dan barang bawaan akan diperiksa oleh petugas di depan pintu masuk. Beberapa bunga juga sudah mekar di taman Imperial Palace. Areanya gede jadi lumayan juga sih kalau keliling.

Tokyo Imperal Palace

🌸 Tokyo Station 🌸

Sebenarnya tujuanku pengen ke Kitte Marounachi tapi karena liat gedung Tokyo Station yang unik jadi saya singgah di taman dekat Tokyo Station sekalian untuk istirahat karena lelah berjalan kaki. Emang desain gedung Tokyo Station berbeda dengan desain gedung lain di Tokyo. Desainnya seperti gedung di benua Eropa, jadi ya kaya bukan di jepang hehehe.

Tokyo Station

🌸 Kitte Marounachi 🌸

Letaknya berhadapan dengan Tokyo Station. Pengen kesini karena saya pengen beli hanan coklat. Hanan coklat adalah coklat halal yang dibuat, dikembangkan dan diproduksi oleh Universitas Tokyo. Coklat ini bisa ditemukan di toko souvenir museum JP Tower Intermediatheque. Waktu itu aku beli coklat versi souvenir gift, terus milk chocolate dan dark chocolate kena ¥ 2.380. Di museum ini kita juga bisa melihat hasil karya mahasiswa Universitas Tokyo. Selain itu aku sempat cuci mata di gerai onitsuka tiger (karena tujuan ke jepang juga pengen beli sepatu ini), tapi karena sudah niat belinya di osaka aja biar gak ribet bawa pas pindah kota, jadi ya cuman cuci mata doank. Tapi ternyata harganya sama aja kok dengan yang dijual di Omotesando Shibuya dan Shinsaibashi Osaka. Cuma kalau model kayanya lebih banyak di Shibuya dan Osaka secara gerainya lebih besar.

Kitte Marounachi

🌸 Ginza 🌸

Perjalanan saya selanjutnya ke Ginza dengan naik subway dan turun di Ginza Station. Lagi-lagi disini saya cuma cuci mata doank liat barang brand ternama yang dipajang. Tapi gak sengaja pas jalan nemu toko kue yang jual kue dengan cream sakura. Karena penasaran aku beli kue yg cream sakura, cream strawberry dan cream blueberry, dan aku nyesel banget belinya. Kenapa beli cuman 3 buah, karena ternyata kuenya lembut dan enak, dan creamnya gak bikin eneg. Saya juga sempetin mampir ke teater Kabukiza, teater ternama di Tokyo, tempat pertunjukan drama Kabuki dilangsungkan.

🌸 Restoran Tempura Shinjuku Tsunahachi 🌸

Kalau kita ketik di google dengan kata kunci restoran halal di sekitar Ginza, maka akan muncul restoran ini. Tapi menurut saya ini bukan restoran halal tapi lebih ke muslim friendly karena ternyata gak ada sertifikat halalnya, dan masih menjual minuman beralkohol juga di restorannya. Tapi di menu, restoran ini sudah menerangkan mengenai penggunaan alkohol dan sejenisnya dalam penyajian makanan. Saat itu aku pesan Shrimp mixed dan Truffle Flavor Potato dan kena ¥ 1.350. Tempuranya enak, saosnya juga enak dan truffle potatonya lembut banget, cuma menurut saya harganya emang mahal. Untuk cowok mungkin porsi yang diberikan tidak akan mengenyangkan tapi saya kekenyangan banget soalnya sudah makan siang pake ramen plus nasi setengah porsi hehe. Setelah kenyang saya langsung balik ke hostel dengan naik subway Ginza line dari Ginza Station dan turun di Hirokoji Station.

Restoran Tempura Shinjuku Tsunahachi

Apakah perjalanan hari pertamaku sesuai itinerary, gak 100% sih. Karena saya skip Hamarikyu Garden diganti dengan nongkrong di taman di tokyo station. Saat itu sih pertimbangannya karena waktu yang sudah sore banget. Tapi dengan adanya itinerary, perjalanan jadi terencana dan gak ada waktu yang terbuang sia-sia. (penulis : Icha/spo).

 

 

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 297 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pekan Olahraga dan Seni Nusantara Pegawai OIKN: Ajang Menempa Karakter di kota Nusantara

5 Juli 2025 - 14:58

CPNS OIKN Resmi Bergabung: Tonggak Baru Penguatan SDM untuk Ibu Kota Masa Depan

5 Juli 2025 - 08:01

Menata Sepaku, Merawat Nusantara: Standar Tinggi Ditetapkan Sejak Awal

4 Juli 2025 - 06:15

PT KPI RU V Balikpapan Bantu Pulihkan Akses Air Bersih untuk Korban Gempa Bengkulu

3 Juli 2025 - 21:25

574 Orang Generasi Pionir CPNS OIKN Siap Jalankan Misi Besar Nusantara

3 Juli 2025 - 10:15

Perkuat Kesiapsiagaan Masyarakat Marangkayu, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Gelar Pelatihan Dasar Pemadaman Kebakaran

2 Juli 2025 - 23:12

Trending di Daerah