Capaian WTP Harus Berkorelasi dengan Pembangunan Daerah Gubernur Bantu Pembangunan Masjid Al Ikhlas Polairud Polda Kaltara Gubernur Santuni Pemilik Taman Pendidikan Alquran (TPA) Pantai Amal yang Terbakar Percepat Herd Immunity, Kodim Tarakan Gelar Serbuan Vaksin Untuk Pelajar Sinergikan Pemerintah Pusat dan Daerah, Pemprov Gelar Rakor GWPP

Ekonomi · 19 Sep 2022 18:48 WITA ·

Presiden Jokowi: Terus Jaga Neraca Produktivitas Pangan


Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden Perbesar

Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa neraca produktivitas kedelai, cabai, dan bawang merah secara umum sampai dengan akhir Desember 2022 masih terjaga. Presiden menginstruksikan Kementerian Pertanian untuk terus melakukan penanaman komoditas tersebut agar neraca produktivitas pangan dapat tetap terjaga.

Demikian disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya usai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 19 September 2022.

“Bapak Presiden memutuskan tadi neraca ini betul-betul dijaga, bahkan saya diperintahkan untuk terus melakukan penanaman tambahan baik jagung, kedelai, cabai, maupun bawang dan kemudian menjadi kesimpulan yang ada adalah mengharapkan BUMN dapat membeli semua produktivitas yang ada sehingga negara betul-betul bisa menjamin tidak membiarkan begitu saja,” ucap Syahrul.

Selanjutnya, Syahrul menuturkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar sistem logistik dan transportasi dapat terus ditingkatkan agar stabilitas harga pangan dapat tetap terkendali.

“Sistem logistik dan transportasi yang terus di-_exercise_ sehingga stabilitasi harganya juga bisa dikendalikan dengan semaksimal mungkin oleh pemerintah. Artinya, kita berharap produktivitasnya cukup tetapi harganya pun dapat tetap dijaga untuk bisa dikendalikan dengan baik,” tuturnya.

width"300"

Selain itu, Syahrul mengatakan bahwa intervensi Kementerian Pertanian bersama Badan Pangan Nasional juga dibutuhkan dalam pengendalian ketersediaan komoditas pangan dari daerah produsen yang surplus ke daerah yang kekurangan.

“Intinya baik bupati dan gubernur ikut terlibat dalam mengendalikan harga yang ada karena produksinya cukup. Kemudian tentu saja Kementan bersama Badan Pangan Nasional yang mengatur neraca-neraca antara daerah bisa bekerja sama dengan daerah untuk mengintervensi pada daerah-daerah _shorted_ yang ada, memetakannya dengan baik,” jelas Syahrul.

Syahrul menjelaskan, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membeli semua produk yang ada agar harga beli komoditas tersebut dapat terjamin. Selain itu, Presiden juga berharap agar produksi sektor pertanian dapat terus meningkat.

“Saya kira ini menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi petani kita, bahkan tadi Bapak Presiden perintahkan kepada kami khususnya Kementan apapun semaksimal mungkin bisa pertanian ini di-_back up,_ baik menggunakan KUR atau menggunakan berbagai biaya-biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi yang ada,” ucap Syahrul.(*)

Sumber : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

 

Print Friendly, PDF & Email
Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Kronologi Kecelakaan Moge di BSD Tangerang, Saksi Sebut Ojol Potong Jalan Dadakan

23 September 2023 - 22:26 WITA

Ini Kerugian Indonesia Jika Xinyi Glass Holding Gagal Investasi di Pulau Rempang

23 September 2023 - 21:49 WITA

Hoaks Rempang Bertebaran di Medsos, Isu SARA Leluasa Provokasi Untuk Diskreditkan PSN

21 September 2023 - 22:53 WITA

Persemaian Mentawir Hampir Selesai, Presiden: Ini untuk Hijaukan IKN

21 September 2023 - 22:41 WITA

Tinjau Persemaian Mentawir, Presiden: Ini Komitmen Kita pada Lingkungan

21 September 2023 - 22:21 WITA

Dekranasda Tana Tidung terus Berupaya Meningkatkan Kemampuan Pelaku Usaha IKM

21 September 2023 - 22:12 WITA

Trending di Advetorial
error: Alert: Content is protected !!