TARAKAN – Adanya video viral terkait dugaan Bakan Bakar Minyak (BBM) oplosan jenis Pertalite di SPBU Tarakan, Pertamina Patra Niaga turun langsung cek kualitas BBM di lapangan, Kamis (10/4/2025).
Pertamina mengambil langkah cepat menindaklanjuti keluhan konsumen untuk mengambil sampel baik di SPBU maupun di bengkel untuk segera ditindaklanjuti.

Pengecekan di SPBU Mulawarman dilakukan bersama Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltara, Pemerintah Kota Tarakan dan aparat penegak hukum (APH).
“Dari kami Pertamina menindaklanjuti keluhan yang ada di konsumen, kita bergerak cepat untuk sampel – sampel yang ada di bengkel akan kita tindak lanjuti, akan kita cek dulu sebenarnya apa yang membuat kendaraan kendaraan ini low mesin,” jelas Ferdi Kurniawan, Sales Branch Manager Fuel V Kaltim – Kaltara PT Pertamina Patra Niaga.
Lebih lanjut, Ia mengatakan saat ini tidak semua kendaraan mengalami persoalan seperti video yang beredar. Menurutnya BBM di SPBU sudah dilakukan pengecekan secara ketat sebelum dilakukan penjualan.
“Tadi sudah kita lihat bersama sama bahwasanya di SPBU itu sudah di lakukan pengecekan dari density, warna dan temperaturnya. Kondisi BBM yang di jual di Tarakan dalam kondisi baik,” tegasnya.
Dalam pengukuran standar, density bahan bakar bensin itu kisaran 0,715 – 0,770, sementara saat dilakukan pengecekan di SPBu Mulawarman BBM yang dijual sudah sesuai dengan spesifikasi.
Sementara itu, saat di lihat di bengkel memang ada perubahan warna, dari bengkel mengatakan ada semacam serbuk putih yang mengendap dan sampai saat ini bentuk tersebut belum diketahui pasti jenis apa.
“Makanya dari kami mengambil sampel yang dari bengkel untuk di teliti lebih lanjut apa sebenarnya dari serbuk putih ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, pengecekan dilakukan di SPBU sesuai SOP dilakukan setiap hari dan merupakan SOP dari Pertamina untuk menghasilkan layanan yang berkualitas bagi konsumen.
“Apabila ada zat yang tidak bisa di identifikasi maka akan ada tambahan SOP agar bisa memastikan benar benar BBM ini sesuai dengan spesifikasi,” ujarnya.
Pihak Pertamina akan melakukan pengecekan lebih dalam jumlah kendaraan yang terdampak dari pengisian BBM di SPBu serta secara detail spesifikasi kendaraan juga akan didata. (ary/Iik)