• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Nasional

Problem Klasik Pertanahan di Tarakan: Target Sertifikasi Turun Drastis, Konflik Lahan Kian Memanas

by Redaksi
3 Juni 2025 19:30
in Nasional, Parlemen, Politik
A A
0
Problem Klasik Pertanahan di Tarakan: Target Sertifikasi Turun Drastis, Konflik Lahan Kian Memanas

Kementerian ATR/BPN bekerjasama dengan Anggota DPR RI Deddy Sitorus gelar Sosialisasi Program Strategis. Foto: Fokusborneo.com.

Baca Juga

Duet Maut DS & RG

DS Terharu Terima Aspirasi Lembaga Adat 

Ketua DPRD Balikpapan Desak Penyelesaian Pembayaran Kompensasi 300 Pekerja: “Harus Clear dan Clean dalam Dua Hari!”

Patroli Laut Diperketat, DPRD dan TNI AL Nunukan Sepakat Jaga Keamanan Nelayan

TARAKAN – Isu pertanahan menjadi sorotan utama dalam Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN yang diselenggarakan di Hotel Duta, Selasa (3/6/25). Acara yang bekerja sama dengan Anggota DPR RI Deddy Sitorus ini, mengungkap sejumlah permasalahan kompleks, mulai dari penurunan drastis target sertifikasi tanah hingga sengketa lahan yang tak kunjung usai di Tarakan.

Hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Kalimantan Timur dan Utara (Kakltimtara), Deni Ahmad Hidayat, S.H., M.H., serta Kepala BPN Kota Tarakan, Dasih Tjipto Nugroho, A.Ptnh., M.A.P.

Dalam sambutannya, Deni Ahmad Hidayat mengungkapkan kekecewaannya terkait penurunan target penerbitan sertifikasi tanah untuk tahun 2025. “Target nasional seharusnya 126 juta hektar, namun tahun ini ada pengurangan signifikan,” ujarnya.

Dampak pengurangan ini sangat terasa di Kaltimtara. Jika sebelumnya kedua kanwil ini mampu menyelesaikan 92 ribu sertifikat, kini target gabungan hanya sekitar 5.400.

Ironisnya, Kaltara sendiri hanya mendapat jatah 1.500 sertifikat, dengan rincian Nunukan 400, Tarakan 259, Malinau 650, dan Bulungan sisanya sekitar 250.

“Saya berharap Anggota DPR RI dapil Kaltara, Deddy Sitorus, bisa mendorong dan memperjuangkan penambahan anggaran agar target Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kaltara bisa meningkat,” harap Deni.

Wali Kota Tarakan dr. Khairul menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN bekerjasama dengan Anggota DPR RI Deddy Sitorus. Foto: Fokusborneo.com

Walikota Tarakan, dr. Khairul, tak menampik bahwa masalah pertanahan adalah persoalan klasik yang sangat pelik di wilayahnya. “Di Tarakan, konflik pertanahan luar biasa, baik antara pemerintah daerah dengan masyarakat, maupun antar instansi. Semua laporan akhirnya bermuara ke saya,” keluhnya.

Ia menceritakan pengalamannya saat menjabat Sekretaris Daerah (Sekda), di mana banyak pejabat terjerat kasus hukum gara-gara tanah. “Bahkan sampai lurah pun bisa masuk penjara karena persoalan tanah,” imbuhnya.

Salah satu contoh paling menonjol adalah kasus lahan seluas 130 hektar di Kecamatan Tarakan Utara yang dulunya direncanakan untuk pusat pemerintahan. Walaupun Pemkot memiliki sertifikat sah, masyarakat mulai mengklaim dan menanami lahan tersebut.

“Sertifikat kami terbit 13 tahun lalu, tapi sekarang muncul lagi PTSL di atas sertifikat yang sudah ada. Ini jadi problem karena dulu belum elektronikasi sehingga belum ter- cover dengan baik,” jelas dr. Khairul.

Walikota berharap dengan sistem yang lebih baik saat ini, overlapping penguasaan lahan bisa diminimalisir. “Kami sering bersengketa di pengadilan dan walaupun menang, itu sangat melelahkan,” katanya.

Anggota DPR RI Deddy Sitorus membuka sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN menjadi mitra kerja Komisi II. Foto: Fokusborneo.com

Anggota DPR RI Deddy Sitorus menegaskan bahwa urusan tanah adalah urusan “hidupnya orang.” Menurutnya, Kaltara memiliki potensi besar dengan pembangunan PLTA dan kawasan industri, namun keadilan agraria harus menjadi prioritas.

“Tanah tidak akan pernah bertambah, yang bertambah itu manusianya,” ujarnya.

Ia menyayangkan masih banyak ketimpangan, di mana korporasi bisa menguasai ratusan ribu hektar, sementara rakyat berdarah-darah hanya untuk mendapatkan 200 meter persegi.

“Kita merdeka untuk keadilan agraria, bukan agar hanya ganti kulit penjajah,” sentil Deddy.

Ia menyoroti lambatnya pendistribusian lahan bagi rakyat dibandingkan kemudahan korporasi mendapatkan puluhan ribu hektar lahan sawit atau tambang.

Deddy Sitorus berharap Satuan Tugas (Satgas) yang baru-baru ini datang ke Kaltara untuk meninjau penguasaan lahan perusahaan sawit dapat menjadi solusi. Ia mengusulkan agar lahan yang terbukti melanggar hukum tidak ditarik ke BUMN atau dikuasai satu entitas, melainkan dibagi kepada rakyat sebagai bagian dari “bank tanah” pemerintah.

“Ada kebun yang mengambil tanah hutan, bagi dong kepada rakyat, dimulai dari rakyat yang ada di sekitar situ juga,” tegasnya.

Menurutnya, ini adalah wujud nyata kemerdekaan. “Kalau tidak, ya sekalian saja Belanda terusin kemarin, apa bedanya kita cuma beda warna kulit doang sama-sama niatnya menjajah orang-orang biasa,” cetusnya.

Ia juga menyoroti kerumitan regulasi yang menghambat penyelesaian masalah lahan, seperti lahan Pertamina yang tidak produktif namun sulit diserahkan kepada Pemkot Tarakan karena terbelit banyak kementerian.

“Kadang-kadang kita mikir, presiden saja belum tentu bisa beresin apalagi kita,” ujarnya frustrasi.

Deddy Sitorus menutup dengan menekankan bahwa mengurus tanah rakyat bukan sekadar program, melainkan sebuah “jihad”. “Karena di sana itu kayak gini Pak, untuk dia hidup, untuk dia berusaha. Jadi enggak bisa main-main,” pungkasnya, mengakhiri sosialisasi yang penuh dengan diskusi sengit mengenai masa depan pertanahan di Tarakan.(Mt)

Tags: bpn tarakanDeddy SitorusDPR RIdr. KhairulHeadlineKanwil BPN KaltimtaraKementerian ATR/BPNPemkot TarakanPertanahan
ShareTweetSendShareSend

Berita Lainnya

Duet Maut DS & RG
Nasional

Duet Maut DS & RG

31 Oktober 2025 09:38
DS Terharu Terima Aspirasi Lembaga Adat 
Nasional

DS Terharu Terima Aspirasi Lembaga Adat 

31 Oktober 2025 07:45
Parlemen

Ketua DPRD Balikpapan Desak Penyelesaian Pembayaran Kompensasi 300 Pekerja: “Harus Clear dan Clean dalam Dua Hari!”

30 Oktober 2025 15:55
Parlemen

Patroli Laut Diperketat, DPRD dan TNI AL Nunukan Sepakat Jaga Keamanan Nelayan

30 Oktober 2025 09:15
Nasional

Presiden Prabowo: Tidak Boleh Ada Mafia dalam Pemerintahan, Kunci Kemakmuran adalah Persatuan

30 Oktober 2025 06:55
Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba Senilai Rp29,37 Triliun
Nasional

Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba Senilai Rp29,37 Triliun

29 Oktober 2025 22:15
Next Post
Walikota Tarakan Sebut Konflik Pertanahan Bom Waktu yang Melelahkan 

Walikota Tarakan Sebut Konflik Pertanahan Bom Waktu yang Melelahkan 

Deddy Sitorus: Tanah Adalah Kehidupan, Keadilan Agraria Harga Mati

Deddy Sitorus: Tanah Adalah Kehidupan, Keadilan Agraria Harga Mati

Air Mata Haru Warnai Kunjungan Gubernur dan Wali Kota Balikpapan ke Pemondokan Jemaah Haji

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Warga Tawarkan Damai Jual Lahan Rp500 Ribu per Meter, PT PRI Pilih Jalur Appraisal

    Warga Tawarkan Damai Jual Lahan Rp500 Ribu per Meter, PT PRI Pilih Jalur Appraisal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kado Sumpah Pemuda, Pemkot Tarakan Apresiasi 21 Tokoh Muda Inspiratif Tahun 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diskusi Akal Sehat di Kaltara: Rocky Gerung Tantang Aktivis Lokal Jadi Agen Perubahan Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sinergi Hulu Migas di Kalimantan Utara, Pertamina EP Tarakan Dampingi SKK Migas Kalsul Kunjungi Bappeda Litbang Tarakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mediasi Harga Lahan Buntu, DPRD Tarakan Dorong PT. PRI-Warga Buka Dialog Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

UMKM Jadi Pilar Utama Ekonomi Tangguh Kaltara

31 Oktober 2025 11:56
UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh: Karya Kreatif Benuanta 2025 Resmi Dibuka

UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh: Karya Kreatif Benuanta 2025 Resmi Dibuka

31 Oktober 2025 10:47
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP