TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk memantapkan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 1 Kaltara November 2022 mendatang.
Rakorprov dengan mengundang pengurus PBFI di 5 Kabupaten dan Kota di Kaltara, dilaksanakan di Cafe Alaska, Kota Tarakan pekan lalu. Ada beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan ini salah satunya membahas persiapan Porprov.
“Jadi Porprov ini harus disamakan persepsinya se-Kaltara mulai dari kategorinya seperti apa, juaranya juga bagaimana, karena ini kan nanti dari Porprov kan ke pra PON/PON. Karena ini merupakan agenda Kaltara, jadi harus ada kesamaan, jangan sampai nanti terjadi perdebatan pada saat nanti misalnya pada saat acara mau dimulai/pada saat technical meeting,” kata Ketua Pengprov PBFI Kaltara Syamsuddin Arfah.

Hal tersebut yang mendasari perlu adanya kesepakatan dari awal sebelum pertandingan baik kategori, tekhnik handbooknya, mutasi atlet sesama daerah di Kaltara, dan lain sebagainya. Supaya pertandingan di Porprov berjalan lancar.




“Contoh di Tarakan, Nunukan, Bulungan itu kan atletnya cukup banyak, ada juga daerah yang atletnya itu kurang nah bagaimana proses mutasinya. Kalau ada yang mau mutasi gimana, kalau gak juga seperti apa,” ujar Syamsuddin Arfah.
Begitu juga kesepakatan juara. Jika ada satu atlet yang mengikuti dua kategori dan keduanya mendapat medali, maka harus di pilih salah satu sedangkan medali satunya diserahkan kepada daerah lain untuk pemerataan.

“Misal dia dapat emas dan perak, ia harus memilih salah satu ini perlu disepakati. Kalau dia ngambilnya emas, peraknya diserahkan ke daerah lain dalam rangka pemerataan daerah tidak boleh diborong oleh satu daerah itu,” beber pria juga tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Kaltara.
Hal lainnya soal kategori, ini juga penting kategori apa saja yang dipertandingkan mulai dari kelas sampai dewan juri. Dewan juri ini semua harus berlisensi makanya perlu didatangkan dari luar.

“Termasuk juga beberapa hal yang kita bicara persoalan-persoalan teknik. Menurut kita ini harus disamakan dan harus sepakat sekarang, supaya nanti jangan sampai terjadi perdebatan,” beber pria juga menjabat sebagai Ketua MPW PKS Kaltara.
Untuk venue pertandingan binaraga, dipastikan di Tanjung Selor hanya saja tempatnya masih belum ditentukan menggunakan gedung mana. Termasuk pembentukan panitia, Pengprov PBFI Kaltara bakal melibatkan pengurus di Kabupaten dan Kota agar lebih merata dan sama-sama dilibatkan.
“Jadi kepanitiaan juga kami bahas supaya ini bisa diterima oleh semua pihak di 5 Kabupaten dan Kota. Harapannya dalam pelaksanaan pertandingan binaraga di Porprov tidak ada perdebatan dan berjalan lancar mulai dari awal sampai akhir,” pesan Syamsuddin Arfah.(Mt)