TARAKAN – Pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Sepak Takraw pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara) diwarnai walkout saat laga tanding sedang berlangsung.
Pertandingan Cabor Takraw dilaksanakan di venue Gor Tipe B Kota Tarakan tersebut diikuti semua kontingen Kabupaten/Kota se-Kaltara.
Di hari pertama pertandingan Minggu (18/12) atlet asal Nunukan di nomor tim double event putra walkout saat final melawan Tarakan.



Aksi walkout di leg kedua akhirnya pertandingan dimenangkan Tarakan dengan skor 3:0 dan meraih emas.





Selanjutnya, walkout juga dilakukan kontingen Tana Tidung di nomor Quadran Putra pada Senin (19/12) saat melawan Tarakan.




Ari salah satu atlet KTT mengatakan bahwa aksi walkout tersebut dilakukan karena persoalan keprofesionalan wasit memimpin pertandingan.


“Waktu Nunukan itu kelas Tim Double Event mereka walk out, sekarang KTT di kelas Quadran juga walk out. Permasalahannya sama, keprofesionalan wasit yang dipertanyakan,” katanya.



Atlet KTT juga sangat menyayangkan tidak ada solusi yang ditawarkan usai kejadian cabutnya kontingen sampai dua kali.


“Sampai beredar isu wasit tidak netral, Kita kasihan antusias pemain, official dan pelatih dalam mengikuti Porprov,” tegasnya.


Sementara itu, Sekretaris Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kaltara, Kurnadi mengungkapkan persoalan walk outnya KTT dalam pertandingan di kelas Quadran kemarin dikarenakan permintaan pergantian wasit.


Ia menegaskan bahwa pergantian wasit tidak dibenarkan saat pertandingan tengah berjalan.
“Kita ngak tau Cabor lain, kalau di Takraw sesuai aturan saat bertanding tidak bisa mengganti wasit, kecuali sebelum pertandingan,” tegasnya.
Kurnadi menegaskan bahwa pertandingan ini merupakan kejuaraan provinsi dan even olahraga resmi.
“Ini resmi, ya tegak lurus dengan aturan,” pungkasnya. (*)