TARAKAN, Fokusborneo.com – Pelaksanaan inisiatif Local Currency Transaction (LCT) atau Transaksi Mata Uang Lokal di Indonesia terus berkembang dengan tujuan meningkatkan efisiensi transaksi lintas negara dan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
Local Currency Transaction (LCT) atau Transaksi Mata Uang Lokal adalah konsep di mana dua negara melakukan transaksi ekonomi dan keuangan menggunakan mata uang lokal masing-masing, bukan mata uang asing seperti US Dollar.
Manfaat LCT:
1. Mengurangi biaya transaksi: Dengan menggunakan mata uang lokal, biaya konversi mata uang asing dapat dihemat.
2. Meningkatkan efisiensi transaksi: Transaksi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah.
3. Mengurangi risiko fluktuasi mata uang: Dengan menggunakan mata uang lokal, risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat dihindari.
4. Meningkatkan stabilitas keuangan: LCT dapat meningkatkan stabilitas keuangan kedua negara dengan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
5. Meningkatkan perdagangan bilateral: LCT dapat meningkatkan perdagangan bilateral antara kedua negara dengan membuat transaksi lebih mudah dan efisien.
Kelebihan LCT bagi negara yang saling bekerja sama:
1. Meningkatkan kerja sama ekonomi: LCT dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: LCT dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara dengan meningkatkan perdagangan bilateral.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: LCT dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara dengan meningkatkan akses ke barang dan jasa.
Dengan demikian, LCT dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan keuangan antara dua negara, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok semakin menguat dengan komitmen penguatan Local Currency Transaction (LCT) atau transaksi mata uang lokal. Langkah ini merupakan bagian dari upaya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif.
Nilai transaksi LCT Indonesia-Tiongkok telah mencapai US$6,23 miliar pada periode Januari-Juli 2025, meningkat 189% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara semakin erat dan memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Manfaat dari penguatan LCT dengan Tiongkok sangat signifikan, antara lain:
– Transaksi yang lebih efisien: Dengan menggunakan mata uang lokal, transaksi antara Indonesia dan Tiongkok dapat dilakukan dengan lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
– Biaya konversi yang lebih rendah: Penggunaan mata uang lokal dapat mengurangi biaya konversi mata uang asing, sehingga meningkatkan efisiensi transaksi.
– Stabilitas keuangan: Penguatan LCT dapat meningkatkan stabilitas keuangan kedua negara dengan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing.
Selain itu, Bank Indonesia dan People’s Bank of China (PBoC) juga melakukan uji coba terbatas konektivitas pembayaran QRIS antarnegara Indonesia-Tiongkok. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas dan meningkatkan inklusi keuangan.
Dikutip dari publish Departemen komunikasi Bank Indonesia pada 11 September 2025, Capaian LCT Indonesia dengan Negara Lain
– Jepang: US$5,08 miliar
– Malaysia: US$2,03 miliar
– Thailand: US$644 juta
– Korea Selatan: US$85 juta
– Uni Emirat Arab: US$72 juta
Penguatan LCT dengan Tiongkok merupakan langkah strategis dalam meningkatkan hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok. Dengan kerja sama yang erat, kedua negara dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kedua negara untuk terus memperkuat komitmen penguatan LCT dan meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral.
Oleh:
Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,M.M
Direktur Politeknik Bisnis Kaltara
Anggota Forum Komunikasi Akademisi Penulis Populer Kebijakan BI