TARAKAN – Pimpin Unversitas Borneo (UBT) untuk kedua kalinya, Prof. Dr. Adri Patton ingin melanjutkan program yang sudah dilakukan diperiode pertama. Impian memimpin UBT di periode kedua ini, UBT memiliki Fakultas Kedokteran.
Rektor terpilih UBT Adri Patton mengatakan program akan dijalankan diperiode kedua memimpin UBT, melanjutkan pembangunan infrastruktur laboratorium ilmu hayati yang sedang dalam proses lelang. Selain itu memperjuangkan pembanguan gedung dome ke Pemerintah pusat.
“Sebagai Rektor saya mengajukan proposal pembangunan dome dan disetujui pak Presiden untuk pembangunan dome dan proposal diserahkan langsung ke Menteri PU (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Ini merupakan komitmen Nawacita Presiden pak Jokowi untuk membangun Indonesia dari pinggiran,” katanya.
Program lainnya dijelaskan Adri, penerapan kampus merdeka belajar di UBT dengan melakukan MOU baik dengan pemerintah Provinsi Kaltara, Kabupaten dan Kota maupun dunia usaha untuk mendukung pelaksanaan kamus merdeka belajar berjalan baik.
“Termasuk kerjasama kita dengan berbagai Universitas yang ada di Indonesia termasuk luar negeri. Karena didalam kampus merdeka belajar ada 3 semester yang diperbolehkan para mahasiswa baik dosen bisa melakukan proses pembelajaran diluar kampus diluar prodi dan perusahan-perusahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta artinya ada hubungan antara pemerintah, masyarakat dengan dunia kampus,” ujarnya.
Adri menambahkan program kampus merdeka ini supaya seorang lulusan Universitas bukan hanya mengetahui ilmu manajemen, tetapi juga memahami ilmu sosial, pertanian, perikanan dan ilmu lainnya termasuk hal-hal yang bersifat aplikasi dunia masyarakat.
“Kita sudah melakukan beberapa kerjasama luar negeri terutama pusat penjaminan mutu dengan Jerman sudah dilakukan LP3M, juga dengan Thailand termasuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sudah melakukan pertukaran pelajar sekaligus magang. Begitu juga di Filipina disamping petukaran pelajar dan magang, mereka juga mengajar serta mengenal berbagai macam budaya yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut Adri menerangkan jumlah Fakultas di UBT masih tetap 7 Fakultas belum ada tambahan. Saat ini, UBT terus berusaha mengembangkan program studi disamping ada 7 prodi baru dibuka disesuaikan sumber daya manusia yang ada.
“Prodi baru ini salah satunya teknik komputer, akutansi sudah menerima dan prodi Fikes S1 perawatan kebidanan sebagainya. Kita juga akan menambah lagi program-program yang berhubungan dengan strata dua diantaranya lingkungan, pertanian dan manajemen sedang dalam proses mudah-mudahan bisa direstui dan bisa terlaksana dengan baik,” bebernya.
Adri menjelaskan adanya Kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka, bisa membantu menjadi dosen. Untuk persyaratan dan SDM yang ada di UBT, sudah mencukupi untuk membuka program strata dua.
“Periode kedua ini jujur impian besar saya bagaimana UBT ini memiliki Fakultas Kedokteran. Saya sudah berusaha bersama pak Wali Kota pergi ke konsorsiumnya kedokteran Indonesia bertemu dan proposal untuk program kedokteran sudah kita serahkan mudah-mudahan nanti monatorium dibuka dan UBT sudah terdaftar di nomor urut 14,†ucapnya.
Adri berharap dukungan dari pemerintah Provinsi serta lima Kabupaten dan Kota di Kaltara agar Fakultas Kedokteran bisa terwujud di UBT. Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan khusunya dokter di Kaltara.
“Kita berharap MOU melalui dukungan pak Wali Kota merupakan dokter ditambah dengan Gubernur baru Kaltara, fakultas kedokteran ini betul-betul didukung oleh lima Kabupaten Kota ditambah dengan Provinsi dan kita akan menghadap pak Mendikbud supaya kegiatan ini bisa terbuka. Ini bukan untuk gagah-gagahan tetapi kebutuhan Kaltara dalam rangka pemenuhan tenaga kedokteran khususnya di daerah pedalaman dan perbatasan di Kaltara,†tutupnya.(Wk)   Â