TARAKAN – Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang menjadi impian Masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara), segera terwujud. UBT yang diberi restu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi membuka Fakultas Kedokteran, hanya tinggal menunggu surat izin beroperasi terbit.
“Ini sudah komitmen mas Menteri Nadiem Makarim bersama Dirjen Dikti Prof. Nizam. Insyakallah UBT akan menerima rahmat hidayah yang diberikan pak Jokowi izin membentuk Fakultas Kedokteran,” kata Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof. Dr. Adri Patton, M.Si.
Rektor UBT Adri Patton menyebut, proses pembentukan Fakultas Kedokteran, hampir selesai. Izin Program Studi Kedokteran, diperkirakan bakal terbit dalam waktu dekat ini.

“Mungkin bukan selangkah lagi, kalau saya sih se-centi saja. Saya yakin 1-2 bulan ini akan keluar izin, mudah-mudahan kita bisa menerima nanti di penerimaan mandiri karena mas Menteri kesini itu adalah komitmen beliau untuk membuka Fakultas Kedokteran,” tambah Adri Patton.


Pembukaan Fakultas Kedokteran di UBT, dikatakan Adri Patton merupakan impian masyarakat Kaltara dengan didukung oleh Gubernur, Walikota dan Bupati se-Kaltara.
“Dukungan Mas Menteri luar biasa datang kesini, kami terharu dan bangga dengan Menteri kami luar biasa memperhatikan daerah-daerah pedalaman dan daerah tertinggal khususnya UBT,” jelas Adri Patton.

Mendukung pembukaan Fakultas Kedokteran UBT, dijelaskan Adri Patton telah menunjuk rumah sakit dr. Jusuf SK di Kota Tarakan menjadi rumah sakit pendidikan. Permohonan tersebut, sudah diajukan ke Kemendikbudristek dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Itu sudah direstui dan sudah dibuat pernyataan oleh pak Gubernur akan menjadikan RS dr. Jusuf SK menjadi RS pendidikan. Itu sudah kita kirimkan ke Kemendikbud dan Insyaallah pas tanggal 21 Maret pak Gubernur, Wali kota, Rektor, para Wakil Rektor, dan yang memiliki keterkaitan dengan pembukaan Fakultas Kedokteran akan bertemu Menkes,” ujar Adri Patton.
Pembukaan Fakultas Kedokteran di UBT, dikatakan Adri Patton sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dokter di daerah perbatasan khususnya di Kaltara. Saat ini, di Kaltara masih banyak kekurangan dokter terutama dokter spesialis.
“Kita ini kan banyak sekali yang kekurangan dokter. Di Bulungan sajakan dokter spesialis dari Tarakan kadang-kadang dikirim ke Bulungan seminggu sekali. Sementara dokter-dokter di daerah pedalaman, daerah perbatasan, daerah tertinggal, terpencil, terbelakang itu kita banyak kekurangan dokter. Diharapkan Fakultas Kedokteran sudah dibuka, berjalan lancar,” beber Adri Patton.
Paling tidak dibukanya Fakultas Kedokteran di UBT, dijelaskan Adri Patton 10 tahun kedepan kebutuhan dokter di Kaltara sudah bisa terpenuhi. “Ini kan kita pikirkan long term nya, jadi kita akan mempunyai dokter putra-putri daerah yang memang mau ditempatkan dimanapun di muka bumi Kaltara ini,” tutup Adri Patton.(Mt)