BALI – Perpustakaaan Nasional RI (Perpusnas) melaksanakan perhelatan Pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional (Peer Learning Meeting Nasional) 2024 dilaksanakan untuk mendukung Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), berlangsung di Bali dari tanggal 6 hingga 8 November 2024.
PLM Nasional 2024 sukses dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpusnas RI, Dr. Adin Bondar, M.Si., mengusung tema “Perpustakaan Membangun Masyarakat Berpengetahuan & Literasi Dalam Menghadapi Perubahan Globalâ€, Kamis (7/11).
Adin menyampaikan Indonesia akan diperhadapkan dengan kompleksitas perkembangan dan perubahan baik dilingkungan eksternal dan internal. Disampaikan Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia ke depan ditentukan dari konsep pembangunan yang tengah berfokus pada pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Artinya pertumbuhan ekonomi itu, menurut saya itu didorong adanya kecakapan sumber daya manusia disebut dengan Human Capital atau modal insani,†kata Adin.
Indonesia mendapatkan Bonus Demografi Indonesia Tahun 2045, yakni usia produktif lebih besar dan harus dipersiapkan sejak dini saat ini. Diperlukan korelasi yang sangat kuat antara kehadiran Perpustakaan dalam upaya membangun kecakapan literasi di masyarakat.
“Jika tidak mampu mendesain dan memanfaatkan bonus demografi bagi bangsa maka akan terjadi pengangguran yang sangat besar dan rendahnya produktivitas masyarakat Indonesia,†terangnya.
Kehadiran perpustakaan, sebut Adin harus dapat memberikan dampak signifikan dalam rangka merekonstruksi sumber daya manusia yang berbasis pada perilaku kegemaran membaca dan kecakapan literasi.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 mengenai organisasi perangkat daerah, perpustakaan berperan penting dalam penyediaan layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan komunitas.
“Tujuan perpustakaan adalah memberikan pelayanan kepada pengustaka, meningkatkan kegemaran membaca dan juga memperluas wawasan dan pengetahuan. Maka perpustakaan adalah instrumen pendidikan untuk semua orang (education for all),†jelasnya.
Adin menambahkan untuk mendorong pengembangan perpustakaan dengan program TPIBS melalui RPJMN 2025-2049 dengan mengusulkan perlu adanya peningkatan kualitas pembangunan perpustakaan.
“Kedepannya, kita akan membangun ruang – ruang baca ini akan menjadi satu ruang belajar bagi masyarakat, kita akan mengembangkan 10.000 perpustakaan disetiap desa, kelurahan dan taman baca, ini adalah program TPBIS,†pungkasnya.(**)