Menu

Mode Gelap

Pendidikan

Captain Eddy Sumartono: Siapkan Buku Ketiganya dalam Bahasa Inggris untuk Menjangkau Pembaca Dunia


					Captain Eddy Sumartono: Siapkan Buku Ketiganya dalam Bahasa Inggris untuk Menjangkau Pembaca Dunia Perbesar

JAKARTA – Setelah sukses dengan dua buku terdahulu, Captain Eddy Sumartono kembali hadir dengan gebrakan baru. Saat ini, ia tengah menyelesaikan buku ketiganya yang berjudul “The Ethics of Tomorrow: Navigating Morality in a Technological Age”.

Buku ini sengaja ditulis dalam bahasa Inggris untuk memastikan pesan dan wawasan yang disampaikannya dapat diterima oleh audiens global. Sebagai seorang nahkoda, akademisi, dan pemimpin bisnis, Captain Eddy telah lama dikenal karena kemampuannya meramu pengalaman praktis dengan teori kepemimpinan.

width"300"

Dalam karya terbaru ini, ia mengalihkan fokus ke isu-isu etika dan teknologi—topik yang semakin relevan di era modern. Dengan gaya penulisan yang khas, ia mengajak pembaca merenungi pertanyaan-pertanyaan moral di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

Misi Global melalui Bahasa Internasional
Berbeda dengan buku sebelumnya, buku ketiga ini langsung ditulis dalam bahasa Inggris agar dapat menjangkau audiens lebih luas. Menurut Captain Eddy, keputusan ini merupakan strategi untuk memperluas cakrawala dan menyebarkan pemikiran etis ke seluruh penjuru dunia.

“Teknologi telah menghubungkan kita tanpa batas. Begitu juga dengan wawasan dan nilai moral yang ingin saya sampaikan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa masalah etika dalam teknologi, seperti privasi data, otomatisasi, dan dampak kecerdasan buatan (AI), bukan hanya relevan bagi satu negara atau budaya tertentu, melainkan merupakan isu global.

“Saya ingin buku ini bisa menjadi referensi, tidak hanya bagi para profesional teknologi, tetapi juga bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum di seluruh dunia,” tambah Captain Eddy dengan antusias.

Mengupas Tantangan Etika di Era Teknologi
Dalam The Ethics of Tomorrow, Captain Eddy mengupas berbagai isu yang muncul di persimpangan antara etika dan teknologi. Buku ini memuat pembahasan mendalam tentang moralitas dalam pengembangan AI, bioetika, hak privasi di era big data, dan tantangan keberlanjutan di tengah otomatisasi.

Setiap bab dirancang untuk mengajak pembaca merenungi, apakah perkembangan teknologi yang pesat masih sejalan dengan prinsip-prinsip moral dan keadilan. “Teknologi ibarat pedang bermata dua,” ungkap Captain Eddy.

“Ia bisa membawa kebaikan luar biasa, tetapi juga dapat menciptakan dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak,” tambahnya.

Buku ini mengajak pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana inovasi teknologi bisa dikelola secara etis demi kesejahteraan bersama.

Inklusivitas dan Kemudahan Akses di Era Digital Captain Eddy menyadari pentingnya aksesibilitas di era digital. Untuk itu, ia bekerja sama dengan penerbit agar bukunya bisa tersedia dalam format digital.

Nantinya, The Ethics of Tomorrow akan dirilis secara cetak maupun online di berbagai platform, sehingga pembaca dari berbagai belahan dunia bisa dengan mudah mengaksesnya.

“Kami tidak ingin ada batasan bagi siapa pun untuk belajar. Buku ini dirancang agar bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja,” ujar Captain Eddy.

Selain itu, ia juga berharap bukunya bisa digunakan sebagai bahan diskusi di berbagai forum internasional terkait etika dan teknologi.

Membangun Kesadaran Etis untuk Generasi Mendatang Captain Eddy menekankan bahwa buku ini bukan sekadar kumpulan teori, melainkan undangan untuk terlibat dalam percakapan penting tentang masa depan yang lebih baik. Ia ingin menginspirasi para pemimpin, profesional, dan masyarakat untuk berpikir kritis dan bertindak dengan mempertimbangkan dampak etis dari setiap inovasi yang mereka kembangkan.

“Setiap keputusan teknologi yang kita buat hari ini akan memengaruhi generasi mendatang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Pesan untuk Pemimpin dan Praktisi di Era Disrupsi Sebagai seorang pemimpin yang telah berpengalaman di bidang kepelautan dan bisnis, Captain Eddy juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan nilai moral di era disrupsi. Ia berharap buku ini dapat menjadi kompas bagi para pemimpin yang tengah menghadapi tantangan perubahan yang tak terduga.

“Pemimpin yang baik bukan hanya mereka yang mampu beradaptasi, tetapi juga yang berani membuat keputusan berdasarkan prinsip dan nilai yang benar,” ujarnya.

Buku ini diharapkan mampu memberikan panduan bagi siapa saja yang ingin menjadi pemimpin yang tidak hanya kompeten, tetapi juga bijaksana dan beretika.

Rilis Buku: Langkah Strategis Menuju Wacana Internasional Dengan peluncuran The Ethics of Tomorrow, Captain Eddy berharap dapat berkontribusi dalam wacana global mengenai etika dan teknologi. Buku ini diharapkan menjadi rujukan utama bagi berbagai kalangan, mulai dari praktisi teknologi, akademisi, hingga pembuat kebijakan.

“Kami ingin buku ini bisa berfungsi sebagai jembatan antara inovasi dan moralitas, antara perkembangan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan,” ungkap Captain Eddy.

Ia optimistis bahwa dengan penyebaran buku ini secara luas, diskusi tentang etika dalam teknologi akan semakin berkembang dan membawa perubahan positif di masyarakat.

Sebuah Perjalanan Tanpa Batas Perjalanan Captain Eddy dalam menulis buku ketiganya mencerminkan semangatnya untuk terus belajar dan berbagi. Dengan latar belakang yang kuat di dunia kepelautan dan bisnis, ia telah menunjukkan bahwa batasan geografis bukanlah halangan untuk memberikan dampak positif di tingkat global.

Buku The Ethics of Tomorrow menjadi simbol dedikasinya untuk memajukan diskusi tentang etika di era digital. Ini bukan hanya sebuah karya literasi, tetapi juga komitmen untuk membangun masa depan yang lebih baik dimana teknologi dan moralitas berjalan beriringan.

Siap Menjadi Bagian dari Perubahan?
Bergabunglah dalam perjalanan bersama Captain Eddy Sumartono dan jadilah bagian dari komunitas yang peduli pada masa depan etis di tengah kemajuan teknologi. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki The Ethics of Tomorrow dan ambil langkah pertama menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab dan penuh harapan.

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Dukung Asta Cita, Dewan Komisaris Pertamina Tinjau Program TJSL Kilang Pertamina Unit Balikpapan

26 Juli 2025 - 17:29

Ketua Umum JMSI Motivasi Siswa SMPN 1 Padangsidimpuan, Tanya Siapa yang Mau Jadi Astronot

26 Juli 2025 - 09:33

Khairul Dorong Soliditas PGRI dan Peran Ibunda Guru untuk Pendidikan Tarakan

24 Juli 2025 - 08:11

Pemkot Apresiasi Kontribusi Trakindo pada Pembangunan dan Pendidikan di Tarakan

23 Juli 2025 - 17:13

Sambut Tahun Ajaran Baru, KKN PPM UGM Tarakan Gelar Sosialisasi PHBS di MTs dan MA Imam Asy-Syafi’i 

23 Juli 2025 - 08:07

Bertahun-Tahun Dibiarkan, SDN 012 Akhirnya Dapat Lampu Hijau Revitalisasi

23 Juli 2025 - 06:21

Trending di Daerah