Menu

Mode Gelap

Daerah

Eksistensi Buku Fisik Bisa Tetap Bertahan di Era Digital


					Pengunjung membaca koleksi yang ada di Perpustakaan Kaltara

Perbesar

Pengunjung membaca koleksi yang ada di Perpustakaan Kaltara

TANJUNG SELOR – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, keberadaan buku fisik diyakini masih memiliki tempat di hati masyarakat. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara, Ilham Zain, meyakini bahwa buku dalam bentuk fisik memiliki nilai unik yang tidak tergantikan oleh digitalisasi.

“Buku fisik menawarkan pengalaman berbeda yang tidak bisa digantikan oleh teknologi digital. Ada ‘feel’ tersendiri saat kita memegang buku, membalik halamannya, hingga mencium aroma khas kertasnya. Hal ini yang membuat keberadaan buku fisik tetap dibutuhkan, bahkan di tengah gempuran era digital,” ungkap Ilham Zain, pada pekan ini.

Ilham juga menyebutkan bahwa banyak pembaca merasa lebih fokus dan nyaman saat membaca buku cetak dibandingkan dengan perangkat elektronik. Menurutnya, buku fisik memberikan pengalaman membaca tersendiri.

width"250"

“Buku fisik tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga bisa menjadi teman dalam kegiatan sehari – hari masyarakat, apalagi yang sudah memiliki tingkat kegemaran membaca yang tinggi,” paparnya.

Secara teknis, DPK Kaltara memang terus berupaya mengikuti perkembangan zaman dengan menyediakan layanan perpustakaan digital. Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap literatur dan informasi di era modern.

“Kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses koleksi bahan pustaka melalui platform digital. Namun, kami juga tetap berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan koleksi buku fisik sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya baca,” jelas Ilham.

Sebagai salah satu bentuk komitmen tersebut, DPK Kaltara terus menambah koleksi buku fisik di perpustakaan daerah, sembari melakukan perawatan terhadap koleksi lama agar tetap layak digunakan. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki preferensi beragam, baik terhadap buku fisik maupun digital.

“Teknologi digital memudahkan akses, tetapi buku fisik menawarkan nilai tersendiri. Perpustakaan fisik tetap menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk belajar, berdiskusi, dan menemukan inspirasi,” katanya.

Langkah DPK Kaltara diyakini akan mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya para pecinta buku yang punya pengalaman pribadi dari koleksi fisik. Ke depan, harapannya perpustakaan dapat menjadi ruang inklusif yang mampu menjangkau generasi muda tanpa melupakan akar budaya literasi yang telah lama ada.

“Keseimbangan antara teknologi dan tradisi adalah kunci utama. Kami percaya bahwa keduanya bisa berjalan beriringan untuk mendukung literasi masyarakat Kalimantan Utara,” ujar Ilham.

“Perpustakaan yang tetap memelihara buku fisik, itu tandanya mampu mempertahankan memori kolektif dan estetika membaca yang telah melekat lintas generasi. Dengan upaya ini, diharapkan keberadaan buku fisik tetap relevan di era modern,” pungkasnya. (**)

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Super Air Jet Diduga Gagal Take Off di Bandara Tarakan Diduga Masalah Landasan Pacu

2 Juni 2025 - 23:04

Tembus PNS di Sekretariat Presiden, Ainul Alumni FE UBT Bisa Jadi Teladan

2 Juni 2025 - 22:53

Pemprov Gelar Bimtek SPM 2025, Tingkatkan Standar Pelayanan Publik

2 Juni 2025 - 22:14

VISION+ dan Indosat Hadirkan Kolaborasi untuk Tingkatkan Pengalaman Akses Konten Digital Berkualitas

2 Juni 2025 - 22:00

Bupati Ibrahim Ali Hadir dalam Resepsi Pernikahan Warga, Berikan Harapan dan Doa

2 Juni 2025 - 19:45

Pastikan Kesehatan Hewan Kurban, Disperta Bulungan Bentuk Tim Pengawasan

2 Juni 2025 - 19:45

Trending di Daerah